Sabtu 13 Aug 2022 13:00 WIB

3 Ribat Islam Bersejarah di Tunisia

Susa adalah kota pelabuhan besar di Tunisia.

Foto: republika
Tiga Ribat Bersejarah di Tunisia

REPUBLIKA.CO.ID, Republik Tunisia adalah sebuah negara Arab Muslim di Afrika Utara, tepatnya di pesisir Laut Tengah. Sebelum Islam masuk, negara ini disebut Ifriqiya dengan Ibu Kotanya Qairawan (Kairouan). Sejarah Islam di negeri ini dimulai ketika Tunisia ditaklukkan orang-orang Arab pada 648 M.

 

Pada abad-abad berikutnya, sejumlah dinasti silih berganti menancapkan kekuasaannya di Tunisia, seperti Abbasiyah, Aghlabiyah, Fatimiyah, dan lainnya.  Berikut ini sejumlah jejak Islam di Tunisia:    

 

 

>Ribat di Susa

 

Susa adalah kota pelabuhan besar di Tunisia. Ia memegang nilai strategis dan komersial yang penting sebab hanya terpisah oleh selat sempit dari Sisilia. Ribat adalah bentuk khas arsitektur Islam yang mengombinasikan kebutuhan militer dan spiritual.  Dibangun  penguasa Dinasti Aghlabiyah, yakni Sultan Zidayatullah pada 821 M.

 

>Ribat di Monastir

 

Monastir adalah kota di sebelah timur Tunisia, sekitar 165 kilometer dari ibu kota negara, Tunis. Meski tak sebesar dan semegah ribat Susa, ribat di kota Monastir juga merupakan contoh ribat tua yang sangat bagus. Ia dibangun pada 796 M di masa pemerintahan Harthama ibnu Ayyan, Jenderal Abbasiyah yang menjadi Gubernur Tunisia kala itu.     

 

>Kasbah di Bizerte

 

Kota lain di Tunisia yang memiliki benteng adalah Bizerte. Berada sekitar 60 kilometer di sebelah utara Tunis. Konon, benteng bersejarah ini  telah ada sejak era Bizantium. Namun, sebagian besar struktur bangunan yang bisa disaksikan saat ini dibuat pada abad ke-17, masa Kekaisaran Turki Utsmani.

 

Pengolah: Nashih Nashrullah

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement