Senin 27 May 2019 03:00 WIB

Iktikaf di Bulan Ramadhan

Iktikaf di 10 hari terakhir Ramadhan amat dianjurkan, untuk temukan Lailatul Qadar.

Foto: Republika/mgrol101
(Ilustrasi) iktikaf di bulan Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam-malam di bulan suci Ramadhan begitu berharga. Inilah kesempatan besar untuk kian mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Di antara ibadah sunah yang dianjurkan adalah iktikaf di masjid.

Menurut Imam Nawawi, secara kebahasaan iktikaf berarti 'menahan'. Adapun secara fikih, iktikaf adalah 'tinggal di masjid untuk beribadah dalam jangka waktu tertentu'.

Baca Juga

Tak ada durasi yang membatasi minimal waktu iktikaf. Karena itu, hendaknya seseorang yang masuk ke dalam masjid meniatkan iktikaf. Hal ini agar tak sia-sia waktunya di dalam rumah ibadah itu.

Tujuan iktikaf adalah mendekatkan diri kepada Allah. Target ini dapat dicapai dengan intens karena pelaku iktikaf menjauhi hiruk-pikuk dunia. Dia lebih memilih menenangkan hati dan pikirannya di masjid, bermunajat kepada-Nya, serta melakukan ibadah-ibadah sunah.

Ya, selama beriktikaf, hendaknya seseorang banyak-banyak berzikir, membaca Alquran, shalat sunah, dan lain-lain. Apalagi, ketika memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, sungguh inilah saatnya mencari malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Itulah Lailatul Qadar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement