REPUBLIKA.CO.ID, Hasil riset terbaru dari Asian Development Bank (ADB) menyebutkan angka kelaparan kronis di Indonesia masih mencapai 22 juta orang pada kurun waktu 2016-2018. Menurut ADB, investasi pertanian mendesak untuk digenjot demi mengurangi angka kelaparan pada tahun 2034 mendatang.
Masih tingginya angka kelaparan kronis di Indonesia sejalan dengan data Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyebut sebanyak 88 daerah kota dan kabupaten rawan ketersediaan pangan. Mayoritas daerah rawan pangan ini berada di Indonesia bagian timur.
9 Parameter Daerah Rawan Pangan
Pertama, Rasio konsumsi normatif per kapita terhadap ketersediaan pangan
Kedua, Persentase penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.
Ketiga, Persentase rumah tangga dengan proporsi pengeluaran untuk pangan lebih dari 65 persen terhadap total pengeluaran.
Keempat, Persentase rumah tangga tanpa akses listrik.
Kelima, Rata-rata lama sekolah perempuan yang berusia lebih dari 15 tahun.
Keenam, Persentase rumah tangga tanpa akses air bersih.
Ketujuh, Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap kepadatan penduduk.
Kedelapan, Prevalensi balita stunting.
Sembilan, Angka harapan hidup pada saat bayi lahir.
Sumber: ADB, Badan Ketahanan Pangan Kementan