REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah mulai merancang strategi normal baru agar dapat menerapkan pelonggaran-atau yang disebut oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy sebagai pengurangan-pembatasan sosial.
Alasan:
-Normal baru untuk memulai kembail (restart) ekonomi.
-Kinerja perekonomian selama kuartal I 2020 yang anjlok menjadi 2,97 persen.
-Konsumsi rumah tangga, kinerja investasi, konsumsi pemerintah, ekspor, dan impor ikut merosot.
-Permintaan manufaktur, perdagangan, hingga transportasi turun.
-Pemerintah ingin bisa menjaga pertumbuhan di 0,5 persen.
Strategi:
-Pemerintah Pusat akan berikan label ke daerah, yakni level krisis atau belum siap memasuki normal baru, level parah atau daerah belum siap memasuki normal baru, level substansial, level moderat saat daerah dianggap mulai siap untuk standar normal baru, level kelima atau daerah siap memasuki normal baru.
-Pemerintah Pusat menyiapkan protokol kesehatan di seluruh sendi kehidupan, termasuk industri, usaha kuliner atau restoran, pendidikan, akomodasi, transportasi, hingga kegiatan peribadatan.
Sumber: republika.co.id
Pengolah data: ratna puspita