REPUBLIKA.CO.ID, Pembekuan darah yang sangat langka di otak ditemukan pada 5 orang di Inggris setelah menerima vaksin AstraZeneca. Peristiwa pembekuan darah pascavaksinasi AstraZeneca juga ditemukan di Jerman dan Norwegia, akibatnya banyak negara menangguhkan pemberian vaksin AstraZeneca.
* Regulator obat-obatan Inggris telah menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca aman digunakan. Tidak ada bukti yang menunjukkan adanya hubungan ke penggumpalan darah yang telah dilaporkan pada beberapa penerima suntikan.
* Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Inggris (MHRA) mengatakan bahwa manfaat vaksin dalam mencegah Covid-19 jauh lebih besar daripada risiko terkait. Inggris sedang menyelidiki kasus pembekuan darah tersebut.
* Indonesia menganut prinsip kehatian-hatian dengan vaksin AstraZeneca. IDI namun telah menyebut vaksin AstraZeneca tidak bermasalah untuk didistribusikan karena sejumlah otoritas kesehatan dunia telah mengonfirmasi keamanannya.
* "Vaksin AstraZeneca tidak masalah didistribusikan karena sudah dibantah oleh organisasi kesehatan dunia PBB (WHO), kemudian European Medicines Agency (EMA) yang mengatakan tidak ada masalah," kata Ketua Satgas Covid-19 IDI, Zubairi Djoerban.
* Menurut organisasi kesehatan tersebut, kata Zubairi, orang-orang yang mengalami pembekuan darah bukan karena vaksinnya. Jadi, vaksin ini, kata dia, tidak masalah dibagikan karena aman.
* Hingga Jumat (19/3), vaksin AstraZeneca masih belum didistribusikan di Indonesia. Kemenkes masih menunggu rekomendasi BPOM, Itagi, hingga fatwa MUI.