REPUBLIKA.CO.ID,
Perusahaan farmasi Merck bersama mitranya, Ridgeback Biotherapeutics, tengah menanti otorisasi penggunaan darurat obat antivirus eksperimental molnupiravir di AS dan akan mengajukan permohonan serupa di seluruh dunia.
* Jika diizinkan, molnupiravir akan menjadi obat antivirus oral pertama untuk Covid-19.
* Hasil sementara uji klinis yang diumumkan pada Jumat (1/10): molnupiravir mengurangi sekitar 50 persen risiko rawat inap atau kematian bagi pasien yang berisiko penyakit parah.
* Molnupiravir yang awalnya diteliti untuk mengatasi influenza dan ebola tampak mampu mencegah berbagai varian SARS-Co-2 memperbanyak diri dengan menyebabkan sejumlah besar mutasi untuk menghancurkan virus penyebab Covid-19 itu.
* Molnupiravir tak diujicobakan kepada ibu hamil karena dikhawatirkan memengaruhi sel-sel janin.
" Dalam uji coba global, molnupiravir diminum setiap 12 jam selama lima hari oleh orang terkonfirmasi positif Covid-19 bergejala ringan-sedang dan punya minimum satu kondisi kesehatan yang membuatnya berisiko untuk jadi parah. Pil diberikan di awal muncul gejala.
* Merck telah menandatangani perjanjian lisensi sukarela non-eksklusif dengan produsen generik demi mempercepat ketersediaan molnupiravir di lebih dari 100 negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Sumber: Republika.co.id Pengolah: Reiny Dwinanda