REPUBLIKA.CO.ID,
* Demensia frontotemporal (FTD) mewakili sekelompok gangguan pada otak yang umumnya memengaruhi bagian lobus frontal dan temporal otak, yakni yang berkaitan dengan kepribadian, perilaku, dan kemampuan bahasa.
* Terjadi akibat penumpukan protein di otak yang kemudian merusak dan membuat lobus frontal dan temporal otak menyusut.
* Lebih umum ditemukan pada pria dan wanita berusia 40-65 tahun.
* Belum ada obat yang bisa menyembuhkan FTD.
* Kondisi penderita FTD cenderung akan menurun seiring dengan berjalannya waktu.
* Sejumlah terapi dan pengobatan bisa diberikan untuk meringankan gejala, misalnya terapi bicara dan penggunaan obat antidepresan.
* Gejalanya tidak menonjol, penderita FTD bisa keliru didiagnosis dengan masalah kejiwaan atau masalah krisis paruh baya.
-------
Seperti Apa Gejalanya?
* Perubahan kepribadian atau perilaku, misalnya:
- menunjukkan amarah yang meledak-ledak di depan publik
- melakukan tindakan yang tak pantas secara sosial
- kurang memiliki empati
- kurang mawas diri
- hilang minat terhadap sesuatu yang sebelumnya disukai
- menarik diri secara emosional dari teman atau keluarga.
* Penurunan kemampuan dalam memahami atau memformulasikan bahasa.
* Kesulitan menyusun rencana dan mengorganisir harinya.
* Mudah terdistraksi.
Sumber: Pusat Data Republika Pengolah: Adysha Citra Ramadani Editor: Reiny Dwinanda