Kamis 02 Mar 2023 16:06 WIB

Bantuan Pangan untuk Warga Pulau Masalembu

Kelangkaan pangan terjadi akibat pasokan bahan pangan teradang gelombang tinggi. .

Red: Yogi Ardhi

Sejumlah personel TNI Angkatan Darat menata paket bantuan di KRI Malahayati-362 di Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/3/2023). KRI Malahayati-362 mengangkut bantuan logistik berupa beras 15 ton, gula pasir 5 ton, elpiji ukuran 3 kilogram sebanyak 300 tabung dan bahan pangan lainnya untuk warga di Pulau Masalembu Kabupaten Sumenep dikarenakan di pulau itu mengalami kelangkaan pasokan bahan pangan akibat gelombang laut tinggi. (FOTO : ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.)

Sejumlah personel TNI Angkatan Laut menutup paket bantuan di KRI Malahayati-362 di Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/3/2023). KRI Malahayati-362 mengangkut bantuan logistik berupa beras 15 ton, gula pasir 5 ton, elpiji ukuran 3 kilogram sebanyak 300 tabung dan bahan pangan lainnya untuk warga di Pulau Masalembu Kabupaten Sumenep dikarenakan di pulau itu mengalami kelangkaan pasokan bahan pangan akibat gelombang laut tinggi. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc. (FOTO : ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.)

Pasukan TNI mengirimkan bantuan untuk warga di gugusan Kepulauan Masalembu, Kecamatan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur (Jatim) yang mengalami krisis pangan akibat cuaca buruk dalam tiga pekan terakhir ini. (FOTO : Dok. TNI)

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melepas keberangkatan KRI Malahayati yang membawa bantuan logistik untuk warga di Kepulauan Masalembu, Sumenep, Madura, Jatim. (FOTO : Dokumen)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah personel TNI Angkatan Darat menata paket bantuan di KRI Malahayati-362 di Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (1/3/2023).

KRI Malahayati-362 mengangkut bantuan logistik berupa beras 15 ton, gula pasir 5 ton, elpiji ukuran 3 kilogram sebanyak 300 tabung, dan bahan pangan lainnya untuk warga di Pulau Masalembu Kabupaten Sumenep.

Kelangkaan pangan di sana terjadi akibat kelangkaan pasokan bahan pangan karena gelombang laut tinggi. 

sumber : ANTARA FOTO
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement