Sabtu 22 Apr 2023 12:45 WIB

Ilmuwan Temukan Spesies Baru Ubur-ubur dengan 24 Mata

Makhluk misterius dengan 24 mata ditemukan di kolam berlumpur di Hong Kong.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Makhluk misterius dengan 24 mata telah ditemukan di sebuah kolam berlumpur di Hong Kong./ilustrasi
Foto: EPA
Makhluk misterius dengan 24 mata telah ditemukan di sebuah kolam berlumpur di Hong Kong./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Makhluk misterius dengan 24 mata telah ditemukan di sebuah kolam berlumpur di Hong Kong. Para ilmuwan menemukannya saat mengamati di Cagar Alam Mai Po. Mereka menentukan bahwa makhluk itu adalah spesies ubur-ubur, yang benar-benar baru.

Spesies baru ini merupakan bagian dari keluarga ubur-ubur kotak. Dia memiliki tubuh transparan berukuran kurang dari satu inci, dan tiga tentakel panjang. Ubur-ubur ini memiliki 24 mata, yang terbagi rata menjadi empat kelompok dari enam, terletak di dalam lekuk sensorik yang disebut rhopalium di setiap sisi rongga.

Baca Juga

Ini merupakan penemuan pertama spesies ubur-ubur kotak baru di perairan Cina dan spesies keempat dalam famili Tripedaliidae, yang termasuk beberapa hewan laut paling berbisa di perairan tropis. Ubur-ubur kotak, dinamai sesuai bentuk tubuhnya, memiliki tentakel seperti anak panah beracun yang melepaskan racun yang dapat menyebabkan kelumpuhan, serangan jantung, bahkan kematian, semuanya dalam beberapa menit setelah disengat.

Ubur-ubur kotak Australia dianggap sebagai hewan laut paling berbisa di dunia. Kelas Cubozoa, umumnya dikenal sebagai ubur-ubur kotak karena rongga berbentuk kubus, terdiri dari sekelompok kecil cnidaria dengan sekitar 50 spesies yang dideskripsikan dan dikenal publik sebagai hewan laut paling berbisa di dunia.

Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh Hong Kong Baptist University (HKBU) mengamati hewan laut tersebut selama tiga tahun, dengan menemukan bahwa semakin banyak yang muncul di air payau tambak udang di Cagar Alam Mai Po. Cagar ini memiliki lahan basah dengan kolam dangkal yang mengalir ke Sungai Sham Chun, Sungai Shan Pui, dan Tin Shui Wai Nullah.

Tim mengumpulkan ubur-ubur dari kolam dan menganalisis DNA dan jaringannya, sehingga memungkinkan mereka untuk menentukan bahwa itu adalah spesies baru. Ini terkait erat dengan spesies Jamaika, Florida, Singapura, Australia, dan India.

Peneliti utama Profesor Qiu Jianwen mengatakan ubur-ubur kotak “kurang dikenal” di perairan laut Cina. Peneliti percaya penemuan itu menandakan “keanekaragaman yang kaya” kehidupan laut di sekitar Hong Kong.

“Saat ini hanya diketahui di Mai Po. Kami yakin spesies ini juga tersebar di perairan Muara Sungai Pearl yang berdekatan karena mereka terhubung ke muara melalui saluran pasang surut,” kata Jianwen dilansir //Daily Mail//, Sabtu (22/4/2023).

Baik jantan maupun betina, peneliti mengumpulkan dari kolam pada 2022. “Sayap” gonad betina ramping, memanjang dari perut ke velarium, lembaran otot tipis yang membentuk bukaan lonceng. “Sayap” gonad jantan lebar dengan puncak membulat memanjang dari perut ke velarium dan berwarna keputihan.

Jumlah 24 mata adalah standar untuk ubur-ubur kotak, dan dua kelompok dikatakan memiliki lensa yang memungkinkan pembentukan gambar, sedangkan empat lainnya hanya dapat merasakan cahaya. Makhluk itu memiliki tiga tentakel berukuran panjang hingga 10 sentimeter di sudutnya.

Struktur berbentuk pedal datar di dasar setiap tentakel, tampak seperti dayung perahu, memungkinkan ubur-ubur kotak menghasilkan dorongan yang kuat saat mengontraksikan tubuh mereka. Fitur ini membantunya berenang lebih cepat daripada jenis ubur-ubur lainnya. Ubur-ubur kotak bisa mencapai empat knot saat berenang, sedangkan jenis lainnya mengapung mengikuti arus.

Spesies baru ini adalah satu-satunya yang diketahui dari jenisnya di wilayah tersebut, para ilmuwan terkemuka menamainya Tripedalia maipoensis untuk menghormati cagar tempat ia ditemukan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement