Senin 15 May 2023 17:14 WIB

Kena Sifilis, Ini Tahap demi Tahap yang akan Dirasakan Pasien

Ada beberapa gejala sifilis yang dirasakan pasien ketika terinfeksi penyakit itu.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Punggung seorang pasien sifilis yang penuh dengan luka sifilis (ilustrasi). Ada beberapa tahap yang dirasakan pasien ketika menderita sifilis.
Foto: abc news
Punggung seorang pasien sifilis yang penuh dengan luka sifilis (ilustrasi). Ada beberapa tahap yang dirasakan pasien ketika menderita sifilis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penyakit infeksi menular seksual (IMS) merupakan salah satu masalah kesehatan masih menjadi salah satu permasalahan utama yang dihadapi dunia kedokteran. Mudahnya penularan membuat penyakit menular seksual sering kali sulit dihindari, utamanya pada seseorang yang aktif secara seksual.

Salah satu kasus penyakit infeksi menular seksual yang saat ini telah melonjak adalah sifilis atau yang dikenal sebagai penyakit raja singa. Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), kasus sifilis telah melonjak hingga 70 persen dalam lima tahun terakhir. Hal ini dapat menjadi sumber masalah baru dalam masyarakat jika tidak dicegah mulai dari kita sendiri.

Baca Juga

Mari kenali apa itu sifilis dan bagaimana kita bisa mencegah penyebarannya. Dokter spesialis kulit dan kelamin Eka Hospital Cibubur, dr Nadia Akita Dewi, mengatakan sifilis merupakan salah satu penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Penyakit tersebut ditularkan melalui kontak fisik, terutama dalam hubungan seksual yang melakukan penetrasi baik secara oral, vaginal, hingga anal bersama dengan orang yang juga terinfeksi dengan sifilis.

Selain itu, dapat pula ditularkan secara vertikal dari ibu hamil kepada janinnya melalui plasenta atau pada saat melahirkan dan kontak langsung dengan lesi sifilis. Dokter dapat memeriksa apakah Anda memiliki sifilis atau tidak melalui tes darah untuk mendeteksi antibodi terhadap bakteri sifilis.

"Tanpa pengobatan yang adekuat, sifilis dapat merusak jantung, otak atau organ lain, dan mengancam jiwa," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (15/5/2023).

Ada beberapa gejala pada sifilis yang bisa dirasakan ketika terinfeksi penyakit tersebut. Penyakit ini memiliki beberapa tahap pada saat terinfeksi sehingga Anda mungkin tidak akan merasakan gejala yang begitu mengganggu pada tahap pertama, namun tetap bisa dilihat dan diwaspadai keberadaannya.

Pada tahap pertama sifilis, gejala yang bisa timbul yaitu terlihatnya luka yang terkadang tidak menimbulkan rasa sakit. Luka ini dapat terjadi dua sampai tiga pekan setelah terinfeksi. Area luka bisa saja terjadi di sekitar alat kelamin (penis atau vagina), dubur, rektum, dan mulut.

Setelah satu sampai enam bulan, sifilis akan mulai berkembang dan memasuki tahap keduanya dan menyebabkan munculnya ruam-ruam merah. Ruam tersebut biasanya tidak menyebabkan rasa gatal namun bisa menyebar hingga ke seluruh tubuh dan diikuti dengan gejala lainnya, seperti demam, kelelahan, kutil, rambut rontok, nyeri otot, penurunan berat badan serta pembengkakan kelenjar getah bening.

"Apabila Anda tidak segera mendapatkan penanganan sifilis pada tahap-tahap diatas, maka sifilis bisa berkembang ke tahap-tahap berikutnya dan menyebabkan masalah serius pada organ tubuh lainnya, seperti jantung, otak, sistem saraf, hingga tulang," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement