Senin 15 May 2023 20:30 WIB

Kehidupan Buruh Angkut di Pelabuhan Sunda Kelapa

Dalam sehari Ahmad menerima upah sekitar Rp80 ribu.

Rep: Thoudy Badai/ Red: Tahta Aidilla

Buruh angkut beraktivitas di atas kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (15/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Ahmad (64) beristirahat di atas kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (15/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Buruh angkut beristirahat di atas kapal usai bekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (15/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Buruh angkut saat bongkar muat di atas kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (15/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Ahmad (64) menunaikan ibadah shalat maghrib disela sela aktivitasnya di atas kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (15/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Suasana Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (15/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Buruh angkut beristirahat usai bekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (15/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Ahmad (64) bersiap menunaikan ibadah shalat maghrib disela sela aktivitasnya di atas kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (15/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Buruh angkut mengangkat pipa untuk dinaikan ke kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (15/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Ahmad (64) menunaikan ibadah shalat maghrib disela sela aktivitasnya di atas kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (15/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Buruh angkut berkativitas di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (15/5/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA  --  Buruh angkut beraktivitas di atas kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (15/5/2023).

Pelabuhan Sunda Kelapa merupakan pelabuhan tertua di Jakarta, kawasan tersebut dulunya adalah pusat pemerintahan dan pemukiman Belanda yang dikelilingi benteng Batavia.

Keberadaan pelabuhan tersebut menjadi oase bagi pekerja buruh angkut.

Seperti Ahmad (64), pria asal Serang, sudah menjalani profesi sebagai buruh angkut selama 30 tahun hingga ia mampu menghidupi 11 anaknya dari hasil keringat yang tinggal di kampung halamannya Serang.

Dalam sehari Ahmad menerima upah sekitar Rp80 ribu dengan beban kerja mengangkut sejumlah komoditas untuk didistribusikan ke berbagai pasar di seluruh Indonesia.

 

sumber : Thoudy Badai/Republika
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement