REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Makkah secara geografis terletak di tengah gurun yang panas. Sangat kecil kemungkinan tanaman bisa tumbuh subur. Namun, jika kita mengunjungi salah satu pasar buah dan sayuran Al Kakkiyah di Makkah kesan ini sontak pudar.
Tempat ini adalah tempat belanja buah-buahan dan sayur-sayuran. Begitu masuk pasar buah Al Kakkiyah, mata langsung disuguhi pemandangan buah-buahan yang segar. Seperti pemandangan pasar induk tempat jual-beli buah-buahan.
Buah-buahan di pasar Al Kakkiyah ini berasal dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri biasanya berasal dari wilayah Thaif dan Qasim. Buah-buahan di pasar Al Kakkiyah juga berasal dari Mesir, Iran, Suriah, Libanon, dan negara-negara tetangga Arab Saudi.
Thaif disebut sebagai kota perkebunan penghasil sayuran, buah-buahan, dan bunga. Wilayah ini menghasilkan kurma, semangka, anggur, stroberi, delima, angrek, ambar, melati, misik, dan madu. Sementara itu, wilayah Qasim terkenal sebagai sumber penghasil kurma di Arab Saudi.
Allah ﷻ memudahkan adanya buah-buahan di Makkah. Kota Makkah Al Mukarramah menjadi di antara permukaan bumi yang dianugerahkan keutamaan baginya. Allah Ta'ala berfirman,
"... Bukankah Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam tanah haram (tanah suci) yang aman, yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai rezeki (bagimu) dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui" (QS Al-Qashas ayat 57).
Ibnu Katsir menjelaskan ayat ini dengan berkata,
"Inilah kebaikan Allah Ta'ala: kedermawanan, kasih sayang, dan keberkahan-Nya, yaitu di tanah haram Makkah tidak ada pohon yang tumbuh, tetapi didatangkan buah-buahan ke Kota Makkah dari sekeliling Kota Makkah sebagai bentuk pengabulan doanya Ibrahim Alaihissallam, sang kekasih Allah" (Tafsir Ibnu Katsir).