Sabtu 10 Jun 2023 23:45 WIB

Benih Jagung Hibrida Bioteknologi Diluncurkan, Diklaim Mampu Dongkrak Hasil Panen Petani

Benih jagung ini juga dapat menekan ongkos produksi petani .

Red: Edwin Dwi Putranto

Seed Business Head Syngenta Indonesia Fauzi Tubat (kiri) memberikan penjelasan mengenai benih jagung hibrida bioteknologi dengan keunggulan ganda pertama di Indonesia kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) didampingi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah (kedua kiri), disela acara Penas KTNA XVI di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023). Benih jagung unggul bioteknologi varietas NK Pendekar Sakti, NK Sumo Sakti, dan NK Perkasa Sakti memiliki keunggulan ganda dan yang pertama kali mendapatkan sertifikat pelepasan varietas di Indonesia. (FOTO : Dok Republika)

Seed Business Head Syngenta Indonesia Fauzi Tubat (kiri) saat peluncuran benih jagung hibrida bioteknologi dengan keunggulan ganda pertama di Indonesia disela acara Penas KTNA XVI di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023). Dengan benih jagung unggul bioteknologi ini, petani dapat menekan ongkos produksi, meningkatkan kualitas dan mendongkrak panen jagung dari rata-rata nasional sebesar 5,3 ton per hektar menjadi 7-8 ton per hektar. (FOTO : Dok Republika)

Contoh tanaman jagung hibrida bioteknologi ditampilkan disela acara Penas KTNA XVI di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023). Dengan benih jagung unggul bioteknologi, petani dapat menekan ongkos produksi, meningkatkan kualitas dan mendongkrak panen jagung dari rata-rata nasional sebesar 5,3 ton per hektar menjadi 7-8 ton per hektar. (FOTO : Dok Republika)

Seed Business Head Syngenta Indonesia Fauzi Tubat (kiri) memberikan penjelasan mengenai benih jagung hibrida bioteknologi dengan keunggulan ganda pertama di Indonesia kepada petani disela acara Penas KTNA XVI di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023). Dengan benih jagung unggul bioteknologi ini, petani dapat menekan ongkos produksi, meningkatkan kualitas dan mendongkrak panen jagung dari rata-rata nasional sebesar 5,3 ton per hektar menjadi 7-8 ton per hektar. (FOTO : Dok Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAR -- Seed Business Head Syngenta Indonesia Fauzi Tubat memberikan penjelasan mengenai benih jagung hibrida bioteknologi dengan keunggulan ganda pertama di Indonesia kepada Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo disela acara Penas KTNA XVI di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/6/2023).

Benih jagung unggul bioteknologi varietas NK Pendekar Sakti, NK Sumo Sakti, dan NK Perkasa Sakti memiliki keunggulan ganda dan yang pertama kali mendapatkan sertifikat pelepasan varietas di Indonesia toleran terhadap herbisida glifosat serta tahan penggerek batang (Asian Corn Borer / Ostrinia furnacalis).

Dengan benih jagung ini, petani dapat menekan ongkos produksi, meningkatkan kualitas dan mendongkrak panen jagung dari rata-rata nasional sebesar 5,3 ton per hektar menjadi 7-8 ton per hektar.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement