Sabtu 15 Jul 2023 14:19 WIB

Anas ke Monas, tapi tidak Digantung

Anas menyampaikan pidato politik di area Silang Monas Jakarta..

Rep: Prayogi, Febriyan A/ Red: Yogi Ardhi

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum berpidato di Monas, Jakarta, Sabtu (15/7/2023). Dalam pidatonya Ketua Umum PKN yang baru terpilih tersebut berharap tidak ada kezaliman hukum terjadi di masyarakat dan meminta kepada tiap orang yang telah berlaku zalim untuk segera bertaubat. Anas Urbaningrum pun menekankan pentingnya asas keadilan dalam membangun Indonesia. (FOTO : Republika/Prayogi)

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum berpidato di Monas, Jakarta, Sabtu (15/7/2023). Dalam pidatonya Ketua Umum PKN yang baru terpilih tersebut berharap tidak ada kezaliman hukum terjadi di masyarakat dan meminta kepada tiap orang yang telah berlaku zalim untuk segera bertaubat. Anas Urbaningrum pun menekankan pentingnya asas keadilan dalam membangun Indonesia. (FOTO : Republika/Prayogi)

Sejumlah simpatisan mendengarkan pidato Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum di Monas, Jakarta, Sabtu (15/7/2023). Dalam pidatonya Ketua Umum PKN yang baru terpilih tersebut berharap tidak ada kezaliman hukum terjadi di masyarakat dan meminta kepada tiap orang yang telah berlaku zalim untuk segera bertaubat. Anas Urbaningrum pun menekankan pentingnya asas keadilan dalam membangun Indonesia. (FOTO : Republika/Prayogi)

Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Anas Urbaningrum didampingi Ketua Majelis Agung Partai PKN I Gede Pasek Suardika melepas burung merpati usai pidato Anas Urbaningrum di Monas, Jakarta, Sabtu (15/7/2023). Dalam pidatonya Ketua Umum PKN yang baru terpilih tersebut berharap tidak ada kezaliman hukum terjadi di masyarakat dan meminta kepada tiap orang yang telah berlaku zalim untuk segera bertaubat. Anas Urbaningrum pun menekankan pentingnya asas keadilan dalam membangun Indonesia. (FOTO : Republika/Prayogi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan terpidana kasus korupsi proyek Hambalang, Anas Urbaningrum, mendatangi kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (15/7/2023). Alih-alih digantung di Tugu Monas seperti janjinya dulu, eks Ketua Umum Partai Demokrat itu justru berpidato terkait kezaliman hukum sembari merayakan ulang tahunnya. 

Anas berpidato di dalam area Monas, tepatnya di Silang Monas Timur Laut, mulai pukul 09.30 WIB. Dari panggung kecil dengan latar bertuliskan 'Mahkota Hukum Adalah Keadilan' itu, Anas berpidato dengan emosional. Di hadapannya, ada puluhan simpatisan yang kompak mengenakan baju putih bertuliskan 'Nusantara Rindu Keadilan'. 

 

Dalam pidatonya, Anas tidak sama sekali menyinggung janji yang ia ucapkan ketika awal terseret kasus korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang pada 2012 silam. "Satu rupiah saja Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di Monas," kata Anas pada 2012. 

 

Anas justru berbicara panjang lebar soal kezaliman dan keadilan hukum. Dia bahkan menyampaikan pesan agar pihak yang dulu pernah menzaliminya untuk bertobat dan menyampaikan permohonan maaf kepada tuhan, bukan kepada dirinya. 

 

"Saya ingin mengirim pesan bagi yang pernah melakukan kezaliman hukum, tolong itu dihentikan. Jangan diulangi lagi. Boleh terjadi pada Anas, tapi tidak boleh terjadi pada anak-anak bangsa lain," kata Anas, sosok yang diyakini oleh simpatisannya sebagai korban politik Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement