Senin 14 Aug 2023 14:13 WIB

Melihat Perbandingan Langit Jakarta Paling Berpolusi di Dunia

Jakarta sudah berada diangka 156 dengan keterangan tidak sehat.

Rep: Thoudy Badai/ Red: Tahta Aidilla

Foto kiri kondisi langit Jakarta pada tanggal 12 Desember 2020, foto kanan kondisi langit Jakarta dilihat dari Gedung Perpustakaan Nasional, Senin (14/8/2023). Pemerintah menilai kondisi polusi udara di Jakarta sudah berada diangka 156 dengan keterangan tidak sehat. Hal tersebut diakibatkan emisi transportasi, aktivitas industri di Jabodetabek serta kondisi kemarau panjang sejak tiga bulan terakhir. Presiden Joko Widodo merespon kondisi tersebut dengan menginstruksikan kepada sejumlah Menteri dan Gubernur untuk segera menangani kondisi polusi udara dengan memberlakukan kebijakan WFH untuk mengatasi emisi transportasi, mengurangi kendaraan berbasi fosil dan beralih menggunakan transportasi massal, memperbanyak ruang terbuka hijau, serta melakukan rekayasa cuaca. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Foto kiri kondisi langit Jakarta pada tanggal 12 Desember 2020, foto kanan kondisi langit Jakarta dilihat dari Gedung Perpustakaan Nasional, Senin (14/8/2023). Pemerintah menilai kondisi polusi udara di Jakarta sudah berada diangka 156 dengan keterangan tidak sehat. Hal tersebut diakibatkan emisi transportasi, aktivitas industri di Jabodetabek serta kondisi kemarau panjang sejak tiga bulan terakhir. Presiden Joko Widodo merespon kondisi tersebut dengan menginstruksikan kepada sejumlah Menteri dan Gubernur untuk segera menangani kondisi polusi udara dengan memberlakukan kebijakan WFH untuk mengatasi emisi transportasi, mengurangi kendaraan berbasi fosil dan beralih menggunakan transportasi massal, memperbanyak ruang terbuka hijau, serta melakukan rekayasa cuaca. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Foto kiri kondisi langit Jakarta pada tanggal 12 Desember 2020, foto kanan kondisi langit Jakarta dilihat dari Gedung Perpustakaan Nasional, Senin (14/8/2023). Pemerintah menilai kondisi polusi udara di Jakarta sudah berada diangka 156 dengan keterangan tidak sehat. Hal tersebut diakibatkan emisi transportasi, aktivitas industri di Jabodetabek serta kondisi kemarau panjang sejak tiga bulan terakhir. Presiden Joko Widodo merespon kondisi tersebut dengan menginstruksikan kepada sejumlah Menteri dan Gubernur untuk segera menangani kondisi polusi udara dengan memberlakukan kebijakan WFH untuk mengatasi emisi transportasi, mengurangi kendaraan berbasi fosil dan beralih menggunakan transportasi massal, memperbanyak ruang terbuka hijau, serta melakukan rekayasa cuaca. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Foto kiri kondisi langit Jakarta pada tanggal 12 Desember 2020, foto kanan kondisi langit Jakarta dilihat dari Gedung Perpustakaan Nasional, Senin (14/8/2023). Pemerintah menilai kondisi polusi udara di Jakarta sudah berada diangka 156 dengan keterangan tidak sehat. Hal tersebut diakibatkan emisi transportasi, aktivitas industri di Jabodetabek serta kondisi kemarau panjang sejak tiga bulan terakhir. Presiden Joko Widodo merespon kondisi tersebut dengan menginstruksikan kepada sejumlah Menteri dan Gubernur untuk segera menangani kondisi polusi udara dengan memberlakukan kebijakan WFH untuk mengatasi emisi transportasi, mengurangi kendaraan berbasi fosil dan beralih menggunakan transportasi massal, memperbanyak ruang terbuka hijau, serta melakukan rekayasa cuaca. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknik foto Diptik (menggunakan dua foto yang menceritakan sebuah kisah) suasana langit biru pada 2020 (kiri) dan polusi udara saat ini (kanan) di kawasan Jakarta, Senin (14/8/2023).

Pemerintah menilai kondisi polusi udara di Jakarta sudah berada di angka 156 dengan keterangan tidak sehat. Hal tersebut diakibatkan emisi transportasi, aktivitas industri di Jabodetabek, serta kondisi kemarau panjang sejak tiga bulan terakhir.

Presiden Joko Widodo merespons kondisi tersebut dengan menginstruksikan kepada sejumlah menteri dan gubernur untuk segera menangani kondisi polusi udara dengan memberlakukan kebijakan WFH untuk mengatasi emisi transportasi, mengurangi kendaraan berbasis fosil dan beralih menggunakan transportasi massal, memperbanyak ruang terbuka hijau, serta melakukan rekayasa cuaca.

Kota Jakarta pada Ahad (13/8/2023) pagi ini dinilai menjadi kota nomor satu paling berpolusi di dunia. Hal itu sesuai data yang diperbarui per pukul 07.00 WIB pagi di laman IQA.

sumber : Republika/Thoudy Badai
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement