Pengolahan Sampah Tingkat Desa
Pengolahan sampah sudah menerima sampah sebanyak dua ton setiap harinya.
Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Tahta Aidilla
Pekerja memilah sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terintegrasi (TPST) Sindu Mandiri, Desa Sinduadi, Sleman, Yogyakarta, Senin (11/9/2023). TPST Sindu Mandiri yang belum genap berusia satu bulan ini dibuat untuk mengatasi persoalan sampah di tingkat Desa Sinduadi yang bersamaan dengan ditutupnya TPST Piyungan. Saat ini pengolahan sampah tingkat kelurahan ini sudah menerima sampah sebanyak dua ton setiap harinya. Di sini juga tersedia pengolahan sampah organik dengan maggot serta alat pengepres sampah plastik menjadi kubus. Untuk sementara TPST ini hanya menerima sampah dari warga Sinduadi, dan tidak menutup kemungkinan akan menerima sampah dari warga desa lain nanti. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pekerja memilah sampah kemasan yang bisa dijual kembali di Tempat Pengolahan Sampah Terintegrasi (TPST) Sindu Mandiri, Desa Sinduadi, Sleman, Yogyakarta, Senin (11/9/2023). TPST Sindu Mandiri yang belum genap berusia satu bulan ini dibuat untuk mengatasi persoalan sampah di tingkat Desa Sinduadi yang bersamaan dengan ditutupnya TPST Piyungan. Saat ini pengolahan sampah tingkat kelurahan ini sudah menerima sampah sebanyak dua ton setiap harinya. Di sini juga tersedia pengolahan sampah organik dengan maggot serta alat pengepres sampah plastik menjadi kubus. Untuk sementara TPST ini hanya menerima sampah dari warga Sinduadi, dan tidak menutup kemungkinan akan menerima sampah dari warga desa lain nanti. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pekerja memilah sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terintegrasi (TPST) Sindu Mandiri, Desa Sinduadi, Sleman, Yogyakarta, Senin (11/9/2023). TPST Sindu Mandiri yang belum genap berusia satu bulan ini dibuat untuk mengatasi persoalan sampah di tingkat Desa Sinduadi yang bersamaan dengan ditutupnya TPST Piyungan. Saat ini pengolahan sampah tingkat kelurahan ini sudah menerima sampah sebanyak dua ton setiap harinya. Di sini juga tersedia pengolahan sampah organik dengan maggot serta alat pengepres sampah plastik menjadi kubus. Untuk sementara TPST ini hanya menerima sampah dari warga Sinduadi, dan tidak menutup kemungkinan akan menerima sampah dari warga desa lain nanti. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pekerja memilah sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terintegrasi (TPST) Sindu Mandiri, Desa Sinduadi, Sleman, Yogyakarta, Senin (11/9/2023). TPST Sindu Mandiri yang belum genap berusia satu bulan ini dibuat untuk mengatasi persoalan sampah di tingkat Desa Sinduadi yang bersamaan dengan ditutupnya TPST Piyungan. Saat ini pengolahan sampah tingkat kelurahan ini sudah menerima sampah sebanyak dua ton setiap harinya. Di sini juga tersedia pengolahan sampah organik dengan maggot serta alat pengepres sampah plastik menjadi kubus. Untuk sementara TPST ini hanya menerima sampah dari warga Sinduadi, dan tidak menutup kemungkinan akan menerima sampah dari warga desa lain nanti. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Tumpukan sampah plastik hasil pemilahan di Tempat Pengolahan Sampah Terintegrasi (TPST) Sindu Mandiri, Desa Sinduadi, Sleman, Yogyakarta, Senin (11/9/2023). TPST Sindu Mandiri yang belum genap berusia satu bulan ini dibuat untuk mengatasi persoalan sampah di tingkat Desa Sinduadi yang bersamaan dengan ditutupnya TPST Piyungan. Saat ini pengolahan sampah tingkat kelurahan ini sudah menerima sampah sebanyak dua ton setiap harinya. Di sini juga tersedia pengolahan sampah organik dengan maggot serta alat pengepres sampah plastik menjadi kubus. Untuk sementara TPST ini hanya menerima sampah dari warga Sinduadi, dan tidak menutup kemungkinan akan menerima sampah dari warga desa lain nanti. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pekerja memeriksa pengolahan sampah organik dengan maggot di Tempat Pengolahan Sampah Terintegrasi (TPST) Sindu Mandiri, Desa Sinduadi, Sleman, Yogyakarta, Senin (11/9/2023). TPST Sindu Mandiri yang belum genap berusia satu bulan ini dibuat untuk mengatasi persoalan sampah di tingkat Desa Sinduadi yang bersamaan dengan ditutupnya TPST Piyungan. Saat ini pengolahan sampah tingkat kelurahan ini sudah menerima sampah sebanyak dua ton setiap harinya. Di sini juga tersedia pengolahan sampah organik dengan maggot serta alat pengepres sampah plastik menjadi kubus. Untuk sementara TPST ini hanya menerima sampah dari warga Sinduadi, dan tidak menutup kemungkinan akan menerima sampah dari warga desa lain nanti. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pekerja memeriksa pengolahan sampah organik dengan maggot di Tempat Pengolahan Sampah Terintegrasi (TPST) Sindu Mandiri, Desa Sinduadi, Sleman, Yogyakarta, Senin (11/9/2023). TPST Sindu Mandiri yang belum genap berusia satu bulan ini dibuat untuk mengatasi persoalan sampah di tingkat Desa Sinduadi yang bersamaan dengan ditutupnya TPST Piyungan. Saat ini pengolahan sampah tingkat kelurahan ini sudah menerima sampah sebanyak dua ton setiap harinya. Di sini juga tersedia pengolahan sampah organik dengan maggot serta alat pengepres sampah plastik menjadi kubus. Untuk sementara TPST ini hanya menerima sampah dari warga Sinduadi, dan tidak menutup kemungkinan akan menerima sampah dari warga desa lain nanti. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pekerja memilah sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terintegrasi (TPST) Sindu Mandiri, Desa Sinduadi, Sleman, Yogyakarta, Senin (11/9/2023). TPST Sindu Mandiri yang belum genap berusia satu bulan ini dibuat untuk mengatasi persoalan sampah di tingkat Desa Sinduadi yang bersamaan dengan ditutupnya TPST Piyungan. Saat ini pengolahan sampah tingkat kelurahan ini sudah menerima sampah sebanyak dua ton setiap harinya. Di sini juga tersedia pengolahan sampah organik dengan maggot serta alat pengepres sampah plastik menjadi kubus. Untuk sementara TPST ini hanya menerima sampah dari warga Sinduadi, dan tidak menutup kemungkinan akan menerima sampah dari warga desa lain nanti. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pekerja memilah sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terintegrasi (TPST) Sindu Mandiri, Desa Sinduadi, Sleman, Yogyakarta, Senin (11/9/2023).
TPST Sindu Mandiri yang belum genap berusia satu bulan ini dibuat untuk mengatasi persoalan sampah di tingkat Desa Sinduadi yang bersamaan dengan ditutupnya TPST Piyungan.
Saat ini pengolahan sampah tingkat kelurahan ini sudah menerima sampah sebanyak dua ton setiap harinya. Di sini juga tersedia pengolahan sampah organik dengan maggot serta alat pengepres sampah plastik menjadi kubus.
Untuk sementara TPST ini hanya menerima sampah dari warga Sinduadi, dan tidak menutup kemungkinan akan menerima sampah dari warga desa lain nanti.
sumber : Republika/Wihdan Hidayat