REPUBLIKA.CO.ID, HANGZHOU -- Asian Games terbesar dalam sejarah resmi dibuka oleh Presiden China Xi Jinping di Hangzhou pada Sabtu malam lewat upacara pembukaan yang megah, menampilkan sejarah budaya tuan rumah yang dipadukan dengan penerapan teknologi ramah lingkungan.
Jelang upacara pembukaan, Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, yang dijuluki si "Teratai Besar", bermandikan sinar dari atraksi lampu yang menunjukkan kemegahan arsitektur stadion modern berkapasitas 80.800 bangku itu.
Tepat pukul 20.00 waktu setempat, Presiden China Xi Jinping memasuki stadion, dampingi oleh pelaksana tugas ketua Komite Olimpiade Asia Raja Randhir Singh, dan presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach.
Selama kurang lebih 115 menit, program upacara pembukaan diawali dengan pertunjukan selamat datang, yang diikuti dengan parade delegasi hingga berbagai pementasan seni yang mengusung tema seperti ekuinoks musim gugur, salah satu momen perayaan masa panen di China, serta fenomena air pasang yang telah menyaksikan perubahan sejarah di Hangzhou dan peradaban Liang-zhu.
Tides Surging in Asia, yang terinspirasi fenomena gelombang pasang yang terkenal di Hangzhou, menjadi tema besar pertunjukan pada upacara pembukaan, menggambarkan gelombang pasang sebagai nafas dari alam, detak dari olahraga sehingga Asian Games diharapkan menjadi festival dari orang-orang Asia, serta membawa keriaan dan kemegahan ke dunia.
China pun memamerkan kepiawaiannya dalam membuat festival akbar dan perayaan di depan sejumlah kepala negara yang turut hadir dalam upacara pembukaan tersebut, antara lain Presiden Suriah Bashar al-Assad, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Raja Kamboja Norodom Sihamoni, Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo, dan Putra Mahkota Kerajaan Kuwait Sheikh Meshal Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah.
Seperti yang telah dikonfirmasi oleh panitia penyelenggara HAGOC, terdapat sebanyak 45 Komite Olimpiade Nasional dengan membawa sekira 12.500 atlet.
Jumlah itu merupakan jumlah atlet terbanyak dalam sejarah Asian Games, memecahkan rekor sebelumnya yaitu 11.300 atlet di Asian Games ke-18 di Indonesia pada 2018.
Mereka akan bersaing menjadi yang terbaik dalam 40 cabang olahraga yang dipertandingkan di Hangzhou dan lima kota pendukung yaitu Ningbo, Wenzhou, Huzhou, Shaoxing, dan Jinhua.