Warga menggali dasar danau Puraquequara yang mengering untuk mendapatkan air di tengah kekeringan parah, di Manaus, negara bagian Amazonas, Brazil, Kamis, (5/10/2023). Hutan hujan Amazon Brasil menghadapi kekeringan parah yang dapat berdampak pada sekitar 500.000 orang pada akhir tahun. (FOTO : AP Photo/Edmar Barros)
Kapal nelayan terdampar di danau Puraquequara yang mengering di tengah kekeringan parah, di Manaus, negara bagian Amazonas, Brazil, Kamis, (5/10/2023). Hutan hujan Amazon Brasil menghadapi kekeringan parah yang dapat berdampak pada sekitar 500.000 orang pada akhir tahun. (FOTO : AP Photo/Edmar Barros)
Warga berjalan di danau Puraquequara yang mengering untuk mencari air di tengah kekeringan parah, di Manaus, negara bagian Amazonas, Brazil, Kamis, (5/10/2023). Hutan hujan Amazon Brasil menghadapi kekeringan parah yang dapat berdampak pada sekitar 500.000 orang pada akhir tahun. (FOTO : AP Photo/Edmar Barros)
Penampakan danau Puraquequara yang mengering di tengah kekeringan parah, di Manaus, negara bagian Amazonas, Brazil, Kamis, (5/10/2023). Hutan hujan Amazon Brasil menghadapi kekeringan parah yang dapat berdampak pada sekitar 500.000 orang pada akhir tahun. (FOTO : AP Photo/Edmar Barros)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BRAZIL -- Warga menggali dasar danau Puraquequara yang mengering untuk mendapatkan air di tengah kekeringan parah, di Manaus, negara bagian Amazonas, Brasil, Kamis (5/10/2023). Hutan hujan Amazon Brasil menghadapi kekeringan parah yang dapat berdampak pada sekitar 500.000 orang pada akhir tahun.
sumber : AP