Sabtu 04 Nov 2023 14:39 WIB

Memanfaatkan Celengan Air Hujan di Sleman

Air hujan melalui alat elektrolisis menjadi air siap minum.

Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Tahta Aidilla

Sri Wahyuningsih melihat alat elektrolisis untuk air hujan menjadi air siap minum dari gerakan memanen air hujan di Komunitas Banyu Bening, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/11/2023). Komunitas Banyu Bening yang diinisiasi oleh Sri Wahyuningsih ini menggagas gerakan memanen air hujan untuk tabungan saat kemarau. Tampungan air yang besar atau kecil banyak tersedia di sini yang sebagai celengan untuk memanen air hujan saat musim penghujan. Lebih dari 50 ribu liter air hujan ditabung yang ini nantinya digunakan saat kemarau oleh warga. Yang menarik air hujan ini kemudian melalui alat elektrolisis sehingga menjadi air siap minum dan warga bebas mengambil tanpa dipungut biaya. Pola pemanfaatan air hujan ini juga sudah diaplikasikan bagi komunitas-komunitas atau kampung di seluruh Indonesia. Bagi warga yang ingin belajar bisa mendatangi tempat ini untuk mengambil wawasan tentang memanen air hujan dan gratis juga. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Beberapa tempat penampungan ukuran besar untuk memanen air hujan di Komunitas Banyu Bening, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/11/2023). Komunitas Banyu Bening yang diinisiasi oleh Sri Wahyuningsih ini menggagas gerakan memanen air hujan untuk tabungan saat kemarau. Tampungan air yang besar atau kecil banyak tersedia di sini yang sebagai celengan untuk memanen air hujan saat musim penghujan. Lebih dari 50 ribu liter air hujan ditabung yang ini nantinya digunakan saat kemarau oleh warga. Yang menarik air hujan ini kemudian melalui alat elektrolisis sehingga menjadi air siap minum dan warga bebas mengambil tanpa dipungut biaya. Pola pemanfaatan air hujan ini juga sudah diaplikasikan bagi komunitas-komunitas atau kampung di seluruh Indonesia. Bagi warga yang ingin belajar bisa mendatangi tempat ini untuk mengambil wawasan tentang memanen air hujan dan gratis juga. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Warga membawa air siap minum dari gerakan memanen air hujan di Komunitas Banyu Bening, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/11/2023). Komunitas Banyu Bening yang diinisiasi oleh Sri Wahyuningsih ini menggagas gerakan memanen air hujan untuk tabungan saat kemarau. Tampungan air yang besar atau kecil banyak tersedia di sini yang sebagai celengan untuk memanen air hujan saat musim penghujan. Lebih dari 50 ribu liter air hujan ditabung yang ini nantinya digunakan saat kemarau oleh warga. Yang menarik air hujan ini kemudian melalui alat elektrolisis sehingga menjadi air siap minum dan warga bebas mengambil tanpa dipungut biaya. Pola pemanfaatan air hujan ini juga sudah diaplikasikan bagi komunitas-komunitas atau kampung di seluruh Indonesia. Bagi warga yang ingin belajar bisa mendatangi tempat ini untuk mengambil wawasan tentang memanen air hujan dan gratis juga. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Anak-anak mengambil air siap minum dari gerakan memanen air hujan di Komunitas Banyu Bening, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/11/2023). Komunitas Banyu Bening yang diinisiasi oleh Sri Wahyuningsih ini menggagas gerakan memanen air hujan untuk tabungan saat kemarau. Tampungan air yang besar atau kecil banyak tersedia di sini yang sebagai celengan untuk memanen air hujan saat musim penghujan. Lebih dari 50 ribu liter air hujan ditabung yang ini nantinya digunakan saat kemarau oleh warga. Yang menarik air hujan ini kemudian melalui alat elektrolisis sehingga menjadi air siap minum dan warga bebas mengambil tanpa dipungut biaya. Pola pemanfaatan air hujan ini juga sudah diaplikasikan bagi komunitas-komunitas atau kampung di seluruh Indonesia. Bagi warga yang ingin belajar bisa mendatangi tempat ini untuk mengambil wawasan tentang memanen air hujan dan gratis juga. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Warga mengambil air siap minum dari gerakan memanen air hujan di Komunitas Banyu Bening, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/11/2023). Komunitas Banyu Bening yang diinisiasi oleh Sri Wahyuningsih ini menggagas gerakan memanen air hujan untuk tabungan saat kemarau. Tampungan air yang besar atau kecil banyak tersedia di sini yang sebagai celengan untuk memanen air hujan saat musim penghujan. Lebih dari 50 ribu liter air hujan ditabung yang ini nantinya digunakan saat kemarau oleh warga. Yang menarik air hujan ini kemudian melalui alat elektrolisis sehingga menjadi air siap minum dan warga bebas mengambil tanpa dipungut biaya. Pola pemanfaatan air hujan ini juga sudah diaplikasikan bagi komunitas-komunitas atau kampung di seluruh Indonesia. Bagi warga yang ingin belajar bisa mendatangi tempat ini untuk mengambil wawasan tentang memanen air hujan dan gratis juga. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Beberapa galon berisi air hujan hasil gerakan memanen air hujan di Komunitas Banyu Bening, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/11/2023). Komunitas Banyu Bening yang diinisiasi oleh Sri Wahyuningsih ini menggagas gerakan memanen air hujan untuk tabungan saat kemarau. Tampungan air yang besar atau kecil banyak tersedia di sini yang sebagai celengan untuk memanen air hujan saat musim penghujan. Lebih dari 50 ribu liter air hujan ditabung yang ini nantinya digunakan saat kemarau oleh warga. Yang menarik air hujan ini kemudian melalui alat elektrolisis sehingga menjadi air siap minum dan warga bebas mengambil tanpa dipungut biaya. Pola pemanfaatan air hujan ini juga sudah diaplikasikan bagi komunitas-komunitas atau kampung di seluruh Indonesia. Bagi warga yang ingin belajar bisa mendatangi tempat ini untuk mengambil wawasan tentang memanen air hujan dan gratis juga. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Warga mengambil air hasil memanen air hujan di Komunitas Banyu Bening, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/11/2023). Komunitas Banyu Bening yang diinisiasi oleh Sri Wahyuningsih ini menggagas gerakan memanen air hujan untuk tabungan saat kemarau. Tampungan air yang besar atau kecil banyak tersedia di sini yang sebagai celengan untuk memanen air hujan saat musim penghujan. Lebih dari 50 ribu liter air hujan ditabung yang ini nantinya digunakan saat kemarau oleh warga. Yang menarik air hujan ini kemudian melalui alat elektrolisis sehingga menjadi air siap minum dan warga bebas mengambil tanpa dipungut biaya. Pola pemanfaatan air hujan ini juga sudah diaplikasikan bagi komunitas-komunitas atau kampung di seluruh Indonesia. Bagi warga yang ingin belajar bisa mendatangi tempat ini untuk mengambil wawasan tentang memanen air hujan dan gratis juga. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Anak muda mengikuti kelas edukasi memanen air hujan di Komunitas Banyu Bening, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/11/2023). Komunitas Banyu Bening yang diinisiasi oleh Sri Wahyuningsih ini menggagas gerakan memanen air hujan untuk tabungan saat kemarau. Tampungan air yang besar atau kecil banyak tersedia di sini yang sebagai celengan untuk memanen air hujan saat musim penghujan. Lebih dari 50 ribu liter air hujan ditabung yang ini nantinya digunakan saat kemarau oleh warga. Yang menarik air hujan ini kemudian melalui alat elektrolisis sehingga menjadi air siap minum dan warga bebas mengambil tanpa dipungut biaya. Pola pemanfaatan air hujan ini juga sudah diaplikasikan bagi komunitas-komunitas atau kampung di seluruh Indonesia. Bagi warga yang ingin belajar bisa mendatangi tempat ini untuk mengambil wawasan tentang memanen air hujan dan gratis juga. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  SLEMAN. --  Alat elektrolisis untuk air hujan menjadi air siap minum dari gerakan memanen air hujan di Komunitas Banyu Bening, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/11/2023).

Komunitas Banyu Bening yang diinisiasi oleh Sri Wahyuningsih ini menggagas gerakan memanen air hujan untuk tabungan saat kemarau.

Tampungan air yang besar atau kecil banyak tersedia di sini yang sebagai celengan untuk memanen air hujan saat musim penghujan.

Lebih dari 50 ribu liter air hujan ditabung yang ini nantinya digunakan saat kemarau oleh warga. Yang menarik air hujan ini kemudian melalui alat elektrolisis sehingga menjadi air siap minum dan warga bebas mengambil tanpa dipungut biaya. Pola pemanfaatan air hujan ini juga sudah diaplikasikan bagi komunitas-komunitas atau kampung di seluruh Indonesia.

Bagi warga yang ingin belajar bisa mendatangi tempat ini untuk mengambil wawasan tentang memanen air hujan dan gratis juga.

sumber : Republika/ Wihdan Hidayat
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement