Demi keselamatan, Ojek Online Menyapu Ranjau Paku
Ranjau paku tersebar di sekitar Jalan Jenderal Gatot Subroto hingga Jalan MT Haryono.
Rep: Putra M Akbar/ Red: Tahta Aidilla
Pengedara ojek online memperlihatkan ranjau paku dan jari-jari payung yang tertempel pada magnet di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (24/11/2023). Usmanto dan Febri setiap hari di tengah kesibukannya sebagai pengendara ojek online meluangkan waktu untuk menyapu ranjau paku yang tersebar di sekitar Jalan Jenderal Gatot Subroto hingga Jalan MT Haryono. Dalam kurun waktu dua bulan mereka telah berhasil mengumpulkan lebih dari lima kilogram ranjau paku dan ranjau jari-jari payung yang tersebar di jalan protokol Ibu Kota. Keberadaan ranjau tersebut dapat membuat ban kendaraan bocor yang membahayakan keselamatan pengendara. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pengedara ojek online Usmanto (kanan) dan Febri menyapu ranjau paku menggunakan magnet di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (24/11/2023). Usmanto dan Febri setiap hari di tengah kesibukannya sebagai pengendara ojek online meluangkan waktu untuk menyapu ranjau paku yang tersebar di sekitar Jalan Jenderal Gatot Subroto hingga Jalan MT Haryono. Dalam kurun waktu dua bulan mereka telah berhasil mengumpulkan lebih dari lima kilogram ranjau paku dan ranjau jari-jari payung yang tersebar di jalan protokol Ibu Kota. Keberadaan ranjau tersebut dapat membuat ban kendaraan bocor yang membahayakan keselamatan pengendara. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pengedara ojek online Usmanto (kiri) dan Febri menyapu ranjau paku menggunakan magnet di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (24/11/2023). Usmanto dan Febri setiap hari di tengah kesibukannya sebagai pengendara ojek online meluangkan waktu untuk menyapu ranjau paku yang tersebar di sekitar Jalan Jenderal Gatot Subroto hingga Jalan MT Haryono. Dalam kurun waktu dua bulan mereka telah berhasil mengumpulkan lebih dari lima kilogram ranjau paku dan ranjau jari-jari payung yang tersebar di jalan protokol Ibu Kota. Keberadaan ranjau tersebut dapat membuat ban kendaraan bocor yang membahayakan keselamatan pengendara. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pengedara ojek online Usmanto (kiri) dan Febri menyapu ranjau paku menggunakan magnet di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (24/11/2023). Usmanto dan Febri setiap hari di tengah kesibukannya sebagai pengendara ojek online meluangkan waktu untuk menyapu ranjau paku yang tersebar di sekitar Jalan Jenderal Gatot Subroto hingga Jalan MT Haryono. Dalam kurun waktu dua bulan mereka telah berhasil mengumpulkan lebih dari lima kilogram ranjau paku dan ranjau jari-jari payung yang tersebar di jalan protokol Ibu Kota. Keberadaan ranjau tersebut dapat membuat ban kendaraan bocor yang membahayakan keselamatan pengendara. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pengedara ojek online Febri menyapu ranjau paku menggunakan magnet di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (24/11/2023). Usmanto dan Febri setiap hari di tengah kesibukannya sebagai pengendara ojek online meluangkan waktu untuk menyapu ranjau paku yang tersebar di sekitar Jalan Jenderal Gatot Subroto hingga Jalan MT Haryono. Dalam kurun waktu dua bulan mereka telah berhasil mengumpulkan lebih dari lima kilogram ranjau paku dan ranjau jari-jari payung yang tersebar di jalan protokol Ibu Kota. Keberadaan ranjau tersebut dapat membuat ban kendaraan bocor yang membahayakan keselamatan pengendara. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pengedara ojek online Usmanto dan Febri memisahkan ranjau paku dan jari-jari payung yang tertempel pada magnet di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (24/11/2023). Usmanto dan Febri setiap hari di tengah kesibukannya sebagai pengendara ojek online meluangkan waktu untuk menyapu ranjau paku yang tersebar di sekitar Jalan Jenderal Gatot Subroto hingga Jalan MT Haryono. Dalam kurun waktu dua bulan mereka telah berhasil mengumpulkan lebih dari lima kilogram ranjau paku dan ranjau jari-jari payung yang tersebar di jalan protokol Ibu Kota. Keberadaan ranjau tersebut dapat membuat ban kendaraan bocor yang membahayakan keselamatan pengendara. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pengedara ojek online Febri menyapu ranjau paku menggunakan magnet di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (24/11/2023). Usmanto dan Febri setiap hari di tengah kesibukannya sebagai pengendara ojek online meluangkan waktu untuk menyapu ranjau paku yang tersebar di sekitar Jalan Jenderal Gatot Subroto hingga Jalan MT Haryono. Dalam kurun waktu dua bulan mereka telah berhasil mengumpulkan lebih dari lima kilogram ranjau paku dan ranjau jari-jari payung yang tersebar di jalan protokol Ibu Kota. Keberadaan ranjau tersebut dapat membuat ban kendaraan bocor yang membahayakan keselamatan pengendara. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pengedara ojek online Febri memperlihatkan ranjau paku dan jari-jari payung yang telah disapu menggunakan magnet di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (24/11/2023). Usmanto dan Febri setiap hari di tengah kesibukannya sebagai pengendara ojek online meluangkan waktu untuk menyapu ranjau paku yang tersebar di sekitar Jalan Jenderal Gatot Subroto hingga Jalan MT Haryono. Dalam kurun waktu dua bulan mereka telah berhasil mengumpulkan lebih dari lima kilogram ranjau paku dan ranjau jari-jari payung yang tersebar di jalan protokol Ibu Kota. Keberadaan ranjau tersebut dapat membuat ban kendaraan bocor yang membahayakan keselamatan pengendara. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. -- Pengedara ojek online Usmanto dan Febri menyapu ranjau paku menggunakan magnet di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (24/11/2023).
Usmanto dan Febri setiap hari di tengah kesibukannya sebagai pengendara ojek online meluangkan waktu untuk menyapu ranjau paku yang tersebar di sekitar Jalan Jenderal Gatot Subroto hingga Jalan MT Haryono.
Dalam kurun waktu dua bulan mereka telah berhasil mengumpulkan lebih dari lima kilogram ranjau paku dan ranjau jari-jari payung yang tersebar di jalan protokol Ibu Kota. Keberadaan ranjau tersebut dapat membuat ban kendaraan bocor yang membahayakan keselamatan pengendara.
sumber : Republika/Putra M Akbar