Ahad 07 Jan 2024 15:40 WIB

Turun ke Bawah Tanah, Tambang Emas Jadi Mata Pencarian

Tambang emas menghasilkan 10 gram emas setiap kali penggilingan..

Red: Tahta Aidilla

Seorang penambang memasuki lubang berkedalaman 15 meter di Pertambangan Rakyat Desa Anggai, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Ahad (7/1/2024). Tambang yang mulai beroperasi sejak tahun 1996 itu sudah memiliki izin Wilayah Pertambangan Rakyat dengan sistem pengolahan emas menggunakan tromol yang mampu menghasilkan 10 gram emas setiap kali penggilingan dan hingga saat ini tambang emas rakyat tersebut masih berproduksi serta menjadi mata pencaharian sebagian warga di Desa Anggai. (FOTO : ANTARA FOTO/Andri Saputra)

Sejumlah penambang memasukan material (batu rap) yang mengandung emas ke dalam tromol di Pertambangan Rakyat Desa Anggai, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Ahad (7/1/2024). Tambang yang mulai beroperasi sejak tahun 1996 itu sudah memiliki izin Wilayah Pertambangan Rakyat dengan sistem pengolahan emas menggunakan tromol yang mampu menghasilkan 10 gram emas setiap kali penggilingan dan hingga saat ini tambang emas rakyat tersebut masih berproduksi serta menjadi mata pencaharian sebagian warga di Desa Anggai. (FOTO : ANTARA FOTO/Andri Saputra)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, HALMAHERA SELATAN --  Lubang di bawah tanah berkedalaman 15 meter di Pertambangan Rakyat Desa Anggai, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Ahad (7/1/2024).

Tambang yang mulai beroperasi sejak tahun 1996 itu sudah memiliki izin wilayah pertambangan rakyat dengan sistem pengolahan emas menggunakan tromol yang mampu menghasilkan 10 gram emas setiap kali penggilingan dan hingga saat ini tambang emas rakyat tersebut masih berproduksi serta menjadi mata pencaharian sebagian warga di Desa Anggai.

 

sumber : ANTARA FOTO/Andri Saputra
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement