Selasa 16 Jan 2024 14:40 WIB

Peran Posyandu dalam Penurunan Stunting

Di setiap posyandu diharapkan telah tersedia alat antropometri.

Red: Tahta Aidilla

Kader posyandu Mawar mengukur tinggi badan anak saat posayandu di Darmaraja, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (16/1/2024). Pemerintah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2024 sebesar Rp187,5 triliun untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, melalui penurunan stunting. (FOTO : ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Kader posyandu Mawar menimbang berat badan anak saat posyandu di Darmaraja, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (16/1/2024). Pemerintah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2024 sebesar Rp187,5 triliun untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, melalui penurunan stunting. (FOTO : ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,   CIAMIS. --  Pemeriksaan anak di Posayandu di Darmaraja, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (16/1/2024). 

Penguatan pos pelayanan terpadu (posyandu) di masing-masing wilayah perlu diperkuat guna mendukung program penanganan stunting.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan Pemda (pemerintah daerah) agar mengoptimalkan pelayanan posyandu guna mendukung upaya penanganan stunting. Di setiap posyandu diharapkan telah tersedia alat antropometri, dan di puskesmas diharapkan tersedia alat USG (ultrasonografi)

Pemerintah mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2024 sebesar Rp187,5 triliun untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, melalui penurunan stunting.

sumber : ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement