REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA. -- Asap mengepul dari api yang menyala di lereng pegunungan sekitar Nemocon, utara Bogota, Kolombia, Selasa, (23/1/2024).
Gelombang panas yang tidak berhenti melanda Bogota, serentetan kebakaran hutan terjadi di Cerros Orientales, menimbulkan kabut asap di ibu kota Kolombia. Kebakaran di wilayah selatan Usme juga terbakar, yang disebabkan oleh peningkatan suhu selama berminggu-minggu yang mempengaruhi Cordillera Timur di Andes.
Peristiwa paling signifikan yang terjadi pada Senin pagi di atas Calle 66 dan Avenida Circunvalar di Chapinero, pemerintah setempat menerjunkan pemadam kebakaran dari berbagai wilayah di kota tersebut, termasuk yang ditempatkan di Pusat Sejarah, Puente Aranda dan Kennedy.
Kebakaran terjadi dikaitkan dengan fenomena El Nino, kebakaran di Usme dan Chapinero merupakan sebuah pemandangan memperlihatkan kepulan asap yang menghembus keudara. Kebakaran di Bogota terjadi saat Medellin dan Departemen terkait sedang berusaha memadamkan api akibat kebakaran hutan yang parah.
Unit pemadam kebakaran Bogota, yang dibantu oleh Brigade Hutan, terlibat dalam pertempuran selama lima jam untuk mengendalikan api yang merajalela. Penyebaran drone oleh Tim SART khusus membantu memantau medan yang terkena dampak, memberikan pantauan mengenai situasi yang berkembang di perbukitan terjal.
Fidel Medina, komandan Departemen Pemadam Kebakaran Bogota, mengatakan, “Kami secara aktif memadamkan api, namun hingga saat ini, pengendalian penuh masih sulit dilakukan.” Perbukitan di bagian timur saat ini menampung sekitar 80 petugas tanggap darurat, termasuk personel dari Angkatan Darat, Polisi, dan Saluran Air, semuanya bersatu dalam upaya mereka untuk memadamkan api.
Pihak berwenang telah menerapkan langkah-langkah ketat untuk mengurangi dampak kebakaran, dengan memprioritaskan keselamatan masyarakat sekitar, yang terdiri dari penduduk, pekerja, dan pelajar dari sekolah dan universitas. Ketika situasi ini terus berkembang, berbagai upaya sedang dilakukan untuk mengendalikan situasi dan mencegah bencana lingkungan di jalur hijau yang terancam punah yang terletak di sisi timur ibu kota. Keadaan darurat ini juga memicu peningkatan kewaspadaan di antara penduduk di sekitar Circunvalar di Bogota.