Deklarasi Komunitas Guru Besar ITB Peduli Demokrasi
Sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil..
Rep: Edi Yusuf/ Red: Tahta Aidilla
Deklarasi Akademik Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Berintegritas, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (5/2/2024). Dalam acara tersebut disampaikan sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai serta menjunjung hak asasi setiap pemilih, mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumber dayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumber daya dan teknologi dalam negeri. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Penyampaian narasi terkait kondisi demokrasi dan pemilu yang mengalami kemunduran saat Deklarasi Akademik Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Berintegritas, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (5/2/2024). Dalam acara tersebut disampaikan sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai serta menjunjung hak asasi setiap pemilih, mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumberdayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumberdaya dan teknologi dalam negeri. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Penyampaian narasi terkait kondisi demokrasi dan pemilu yang mengalami kemunduran saat Deklarasi Akademik Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Berintegritas, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (5/2/2024). Dalam acara tersebut disampaikan sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai serta menjunjung hak asasi setiap pemilih, mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumberdayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumberdaya dan teknologi dalam negeri. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Pembacaan puisi kebangsaan saat Deklarasi Akademik Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Berintegritas, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (5/2/2024). Dalam acara tersebut disampaikan sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai serta menjunjung hak asasi setiap pemilih, mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumberdayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumberdaya dan teknologi dalam negeri. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Penyampaian keterangan pers usai Deklarasi Akademik Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Berintegritas, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (5/2/2024). Dalam acara tersebut disampaikan sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai serta menjunjung hak asasi setiap pemilih, mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumber dayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumber daya dan teknologi dalam negeri. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
Pembacaan puisi kebangsaan saat Deklarasi Akademik Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Berintegritas, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (5/2/2024). Dalam acara tersebut disampaikan sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai serta menjunjung hak asasi setiap pemilih, mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumberdayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumberdaya dan teknologi dalam negeri. (FOTO : Edi Yusuf/Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG. -- Penyampaian narasi terkait kondisi demokrasi dan pemilu yang mengalami kemunduran saat Deklarasi Akademik Komunitas Guru Besar dan Dosen ITB Peduli Demokrasi Berintegritas, di Gedung Sabuga, Kota Bandung, Senin (5/2/2024).
Dalam acara tersebut disampaikan sembilan pernyataan akademik, di antaranya mendukung pilpres yang jujur, adil, dan damai serta menjunjung hak asasi setiap pemilih, mendorong pemimpin meningkatkan kualitas institusi pendidikan dan sumberdayanya dengan memanfaatkan kekayaan sumberdaya alam secara optimal dan berkelanjutan dengan prioritas menggunakan sumberdaya dan teknologi dalam negeri.
sumber : Republika/Edi Yusuf