Kamis 22 Feb 2024 10:06 WIB

Bagaimana AS Terlibat Genosida di Gaza?

Hanya AS negara yang tak mendesak gencatan senjata di Gaza..

Red: Fitriyan Zamzami

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --  Kian kemari, semakin terlihat bahwa genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 hanya mungkin terus berlangsung dengan restu Amerika Serikat. Berikut diantara daftar tindakan oleh pihak-pihak di AS yang memungkinkan genosida oleh Israel.

Alasan Serangan

Baca Juga

Pada hari-hari setelah Badai al-Aqsa pada 7 Oktober 2023, Presiden AS Joe Biden menggaungkan hoaks soal pembunuhan bayi-bayi oleh Hamas. Hal ini dan kebohongan lainnya memberikan lampu hijau bagi Israel membombardir Gaza.

Bias Media

Analisis berbagai lembaga independen mendapati bahwa laporan media-media AS seperti CNN, the New York Times, Washington Post, dan lainnya, sangat condong membela Israel. Sementara platform media sosial dari AS juga menyensor unggahan terkait genosida di Gaza.

Bantuan Senjata

Sebulan setelah serangan AS dilaporkan sudah memasok Israel dengan lebih dari 57.000 peluru artileri 155mm, 15.000 bom, serta ribuan amunisi lainnya. Bantuan militer senilai puluhan miliar dolar AS juga digelontorkan, sebagian tanpa persetujuan kongres.

Hak Veto

Hingga bulan keempat serangan, AS sudah tiga kali memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang mendesak gencatan senjata di Gaza. Dalam rapat terakhir, AS satu-satunya negara yang menolak gencatan senjata.

Mahkamah Internasional

Amerika Serikat menentang gugatan Afrika Selatan atas genosida oleh Israel di Mahkamah Internasional. Dalam dengar pendapat pada Februari 2024, AS juga mendesak mahkamah tak meminta Israel keluar dari Gaza.

Aksi di Laut Merah

AS memimpin koalisi melawan Houthi yang memblokade Laut Merah untuk menekan Israel menghentikan serangan ke Gaza. AS bersama Inggris juga melakukan serangan militer terhadap kelompok-kelompok di Timur Tengah yang mengancam Israel agar menghentikan serangan.

Pembungkaman

Di parlemen dan kongres AS, suara-suara membela Palestina dibungkam, sementara mereka yang menyerukan pemusnahan di Gaza tak diberi sanksi. Pembungkaman juga mendera artis, olahragawan, akademisi, dan jurnalis yang membela Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement