Ahad 03 Mar 2024 19:31 WIB

Akibat Hujan Angin, Petani Memanen Lebih Awal Di Ponorogo

Petnai menghindari kerugian lebih besar akibat kerusakan gabah.

Red: Tahta Aidilla

Petani memanen lebih awal padi yang roboh akibat hujan disertai angin di Ngindeng, Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, Ahad (3/3/2024). Menurut petani, panen padi seharusnya dilakukan pada saat tanaman berumur 95 hari, namun sejumlah petani yang tanaman padinya roboh terpaksa memanen dua minggu lebih awal meskipun hasil panen mengalami penurunan dari 8,4 ton menjadi tujuh ton per hektare guna menghindari kerugian lebih besar akibat kerusakan gabah. (FOTO : ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Petani memanen lebih awal padi yang roboh akibat hujan disertai angin di Ngindeng, Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, Ahad (3/3/2024). Menurut petani, panen padi seharusnya dilakukan pada saat tanaman berumur 95 hari, namun sejumlah petani yang tanaman padinya roboh terpaksa memanen dua minggu lebih awal meskipun hasil panen mengalami penurunan dari 8,4 ton menjadi tujuh ton per hektare guna menghindari kerugian lebih besar akibat kerusakan gabah. (FOTO : ANTARA FOTO/Siswowidodo)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  SAWOO. --  Petani memanen lebih awal padi yang roboh akibat hujan disertai angin di Ngindeng, Sawoo, Ponorogo, Jawa Timur, Ahad (3/3/2024).

Menurut petani, panen padi seharusnya dilakukan pada saat tanaman berumur 95 hari, namun sejumlah petani yang tanaman padinya roboh terpaksa memanen dua minggu lebih awal meskipun hasil panen mengalami penurunan dari 8,4 ton menjadi tujuh ton per hektare guna menghindari kerugian lebih besar akibat kerusakan gabah.

 

sumber : ANTARA FOTO/Siswowidodo
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement