Ahad 17 Mar 2024 21:20 WIB

Atasi Masalah Makanan Sisa, Restoran di SCBD raih Sertifikat Food Rescue Warrior

Sebanyak 95 rumah terbakar yang diduga karena hubungan pendek arus listrik.

Red: Tahta Aidilla

Pekerja restoran memasang sertifikat Food Rescue Warrior usai penyerahan di Jakarta, Senin (18/03/2024). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika (kanan) memberikan sertifikat Food Rescue Warrior kepada Co-founder FoodCycle Indonesia Herman Andryanto (kiri) dada program Food Rescue Warrior di Jakarta, Senin (18/03/2024). (FOTO : Dok.Republika)

Suasana restoran usai penyerahan sertifikat Food Rescue Warrior di Jakarta, Senin (18/03/2024). (FOTO : Dok.Republika)

Co-founder FoodCycle Indonesia Herman Andryanto, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika, Founder & CEO Jangjo Indonesia Joe Hansen, dan Director SCBD Park Tengku Erika Nazara (dari kiri) berbincang saat program Food Rescue Warrior di Jakarta, Senin (18/03/2024). (FOTO : Dok.Republika)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA. --   Bank DBS Indonesia melanjutkan komitmen untuk membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan dengan meluncurkan kampanye “Food Rescue Warrior”. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tetapi juga membangun kolaborasi dengan para pelaku industri hotel, restoran, dan kafe (horeca) dalam mengatasi permasalahan surplus makanan yang menyebabkan sampah makanan. 

Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika menyerahkan sertifikat Food Rescue Warrior kepada beberapa restoran di SCBD Park yang berpartisipasi dalam program Food Rescue Warrior, yaitu Inner Circle, Tazawa Izakaya, Yongdaeri Korean BBQ, ChanChan Korean BBQ, dan Imperial Kitchen & Dimsum Signature. Program ini sejalan dengan salah satu pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia, yakni Impact Beyond Banking. Fokus pilar ini adalah bagaimana bank dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan komunitas sekitar. 

Program ini mengajak para pelaku industri F&B, mall, dan pusat perkantoran dalam mengelola limbah makanan mereka secara bertanggung jawab melalui Jangjo Indonesia dan FoodCycle Indonesia guna membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan.

sumber : Dok.Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement