Pengendara sepeda motor mengenakan masker untuk menghindari paparan gas Sulfur Dioksida (SO2) yang telah mencapai status berbahaya hingga sangat berbahaya di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (23/4/2024). Kantor Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri Sulteng menyebutkan berdasarkan data pemantauan kualitas udara per 22 April 2024 terdapat lebih dari 301 mikrogram per meter kubik SO2 yang terpantau masuk wilayah Sulteng akibat erupsi Gunung Ruang di Sulut melalui sirkulasi angin dan sebarannya mencakup seluruh Sulteng dengan status sangat berbahaya di wilayah Kota Palu dan Donggala. (FOTO : ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Suasana Kota Palu yang terpapar gas Sulfur Dioksida (SO2) dengan status berbahaya hingga sangat berbahaya di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (23/4/2024). Kantor Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri Sulteng menyebutkan berdasarkan data pemantauan kualitas udara per 22 April 2024 terdapat lebih dari 301 mikrogram per meter kubik SO2 yang terpantau masuk wilayah Sulteng akibat erupsi Gunung Ruang di Sulut melalui sirkulasi angin dan sebarannya mencakup seluruh Sulteng dengan status sangat berbahaya di wilayah Kota Palu dan Donggala. (FOTO : ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Suasana Kota Palu yang terpapar gas Sulfur Dioksida (SO2) dengan status berbahaya hingga sangat berbahaya di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (23/4/2024).
Kantor Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri Sulteng menyebutkan berdasarkan data pemantauan kualitas udara per 22 April 2024 terdapat lebih dari 301 mikrogram per meter kubik SO2 yang terpantau masuk wilayah Sulteng akibat erupsi Gunung Ruang di Sulut melalui sirkulasi angin dan sebarannya mencakup seluruh Sulteng dengan status sangat berbahaya di wilayah Kota Palu dan Donggala.
sumber : Antara Foto