REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog telah menyerap sebanyak 633 ribu ton gabah dalam negeri hingga April 2024 untuk pengadaan beras nasional. Jumlah tersebut setara dengan 329 ribu ton beras. Periode panen yang pendek menjadi salah satu alasan Perum Bulog baru bisa menyerap sebanyak 633 ribu ton gabah.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi di Kantor Perum Bulog, Kamis (25/4/2024).
Perum Bulog telah mengamankan stok sebanyak 72.500 ton beras melalui skema government to government atau G to G. Secara terperinci, dengan Thailand sebanyak 50 ribu ton dan Kamboja 22.500 ton. Dengan demikian, total pengadaan dari luar negeri sebanyak 1,27 juta ton.
Hingga saat ini posisi stok beras di gudang Perum Bulog mencapai 1,45 juta ton. Jumlah tersebut lantaran pemerintah belum kembali menyalurkan beras untuk bantuan pangan.