Selasa 30 Apr 2024 18:19 WIB

Menghasilkan Warna Unik, Batik Gunakan Pewarna dari Limbah Kopi

Pemanfaatan limbah atau ampas kopi dan ampas teh sebagai pewarna batik .

Red: Tahta Aidilla

Perajin melakukan proses pewarnaan saat pembuatan batik berperwarna limbah kopi dan limbah teh di sanggar Abhirama batik Penawangan, Tawangsari, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (30/4/2024). Menurut perajin, pemanfaatan limbah atau ampas kopi dan ampas teh sebagai pewarna batik karena warnanya unik dan ramah lingkungan, dan satu lembar kain batik dijual Rp250 ribu - Rp400 ribu yang telah dipasarkan ke berbagai wiayah di Indonesia. (FOTO : ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Perajin memamerkan karya batik berperwarna limbah kopi dan limbah teh di sanggar Abhirama batik Penawangan, Tawangsari, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (30/4/2024). Menurut perajin, pemanfaatan limbah atau ampas kopi dan ampas teh sebagai pewarna batik karena warnanya unik dan ramah lingkungan, dan satu lembar kain batik dijual Rp250 ribu - Rp400 ribu yang telah dipasarkan ke berbagai wiayah di Indonesia. (FOTO : ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

inline

REPUBLIKA.CO.ID,  WONOSOBO. --  Perajin melakukan proses pewarnaan saat pembuatan batik berperwarna limbah kopi dan limbah teh di sanggar Abhirama batik Penawangan, Tawangsari, Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (30/4/2024).

Menurut perajin, pemanfaatan limbah atau ampas kopi dan ampas teh sebagai pewarna batik karena warnanya unik dan ramah lingkungan, dan satu lembar kain batik dijual Rp250 ribu - Rp400 ribu yang telah dipasarkan ke berbagai wiayah di Indonesia.

 

sumber : ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement