Pengungsi Palestina pergi dengan membawa barang-barang mereka menyusul perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh tentara Israel, di Rafah, Jalur Gaza selatan, Rabu (7/5/2024). (FOTO : EPA)
Pengungsi Palestina pergi dengan membawa barang-barang mereka menyusul perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh tentara Israel, di Rafah, Jalur Gaza selatan, Rabu (7/5/2024). (FOTO : EPA)
Pengungsi Palestina pergi dengan membawa barang-barang mereka menyusul perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh tentara Israel, di Rafah, Jalur Gaza selatan, Rabu (7/5/2024). (FOTO : EPA)
Pengungsi Palestina pergi dengan membawa barang-barang mereka menyusul perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh tentara Israel, di Rafah, Jalur Gaza selatan, Rabu (7/5/2024). (FOTO : EPA)
Pengungsi Palestina pergi dengan membawa barang-barang mereka menyusul perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh tentara Israel, di Rafah, Jalur Gaza selatan, Rabu (7/5/2024). (FOTO : EPA)
Pengungsi Palestina pergi dengan membawa barang-barang mereka menyusul perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh tentara Israel, di Rafah, Jalur Gaza selatan, Rabu (7/5/2024). (FOTO : EPA)
Pengungsi Palestina pergi dengan membawa barang-barang mereka menyusul perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh tentara Israel, di Rafah, Jalur Gaza selatan, Rabu (7/5/2024). (FOTO : EPA)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, RAFAH -- Pengungsi Palestina pergi dengan membawa barang-barang mereka menyusul perintah evakuasi yang dikeluarkan oleh tentara Israel, di Rafah, Jalur Gaza selatan, Rabu (7/5/2024).
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada tanggal 6 Mei meminta penduduk Rafah timur untuk "sementara" mengungsi. Pada tanggal 7 Mei, IDF mengonfirmasi bahwa pasukan daratnya memulai operasi semalam yang menargetkan militan Hamas dan infrastruktur di wilayah tertentu di Rafah timur, mengambil kendali operasional di penyeberangan Rafah sisi Gaza berdasarkan informasi intelijen. Lebih dari 34.600 warga Palestina dan lebih dari 1.455 warga Israel telah tewas.
sumber : EPA-EFE