Pekerja memasang panel surya di area perkebunan hidroponik Samata Green House (SGH), Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (1/11/2024). Petani milenial di perkebunan tersebut mampu memproduksi selada hingga rata-rata 600 kilogram per bulan dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya sebagai sumber energi untuk mengoperasikan kipas sirkulasi dan mesin embun. (FOTO : ANTARA FOTO/Hasrul Said)
Petani memeriksa kondisi selada air di perkebunan hidroponik Samata Green House (SGH), Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (1/11/2024). Petani milenial di perkebunan tersebut mampu memproduksi selada hingga rata-rata 600 kilogram per bulan dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya sebagai sumber energi untuk mengoperasikan kipas sirkulasi dan mesin embun. (FOTO : ANTARA FOTO/Hasrul Said)
Petani memeriksa kondisi selada air di perkebunan hidroponik Samata Green House (SGH), Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (1/11/2024). Petani milenial di perkebunan tersebut mampu memproduksi selada hingga rata-rata 600 kilogram per bulan dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya sebagai sumber energi untuk mengoperasikan kipas sirkulasi dan mesin embun. (FOTO : ANTARA FOTO/Hasrul Said)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, GOWA -- Pekerja memasang panel surya di area perkebunan hidroponik Samata Green House (SGH), Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Jumat (1/11/2024).
Petani milenial di perkebunan tersebut mampu memproduksi selada hingga rata-rata 600 kilogram per bulan dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga surya sebagai sumber energi untuk mengoperasikan kipas sirkulasi dan mesin embun.
sumber : Antara Foto