Jumat 28 Feb 2025 20:45 WIB

Kemeriahan Tradisi Kirab Dugderan Sambut Ramadhan di Semarang

Tradisi kirab Dugderan sudah berlangsung sejak tahun 1881.

Red: Edwin Dwi Putranto

Sejumlah penari menampilkan tarian Trilogi Budaya Dugderan saat mengikuti tradisi kirab budaya Dugderan di halaman Balaikota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). Tradisi kirab Dugderan yang diikuti ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat tersebut sudah berlangsung sejak tahun 1881 dan digelar Pemerintah Kota Semarang untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 H sekaligus mengenalkan budaya kearifan lokal serta akulturasi lintas budaya kepada masyarakat terutama generasi muda. (FOTO : ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Sejumlah penari menampilkan tarian Trilogi Budaya Dugderan saat mengikuti tradisi kirab budaya Dugderan di halaman Balaikota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). Tradisi kirab Dugderan yang diikuti ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat tersebut sudah berlangsung sejak tahun 1881 dan digelar Pemerintah Kota Semarang untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 H sekaligus mengenalkan budaya kearifan lokal serta akulturasi lintas budaya kepada masyarakat terutama generasi muda. (FOTO : ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Sejumlah peserta mengenakan busana tradisional saat mengikuti tradisi kirab budaya Dugderan di halaman Balaikota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). Tradisi kirab Dugderan yang diikuti ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat tersebut sudah berlangsung sejak tahun 1881 dan digelar Pemerintah Kota Semarang untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 H sekaligus mengenalkan budaya kearifan lokal serta akulturasi lintas budaya kepada masyarakat terutama generasi muda. (FOTO : ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sejumlah peserta mengenakan busana tradisional saat mengikuti tradisi kirab budaya Dugderan di halaman Balaikota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025).

Tradisi kirab Dugderan yang diikuti ratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat tersebut sudah berlangsung sejak tahun 1881 dan digelar Pemerintah Kota Semarang untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1446 H sekaligus mengenalkan budaya kearifan lokal serta akulturasi lintas budaya kepada masyarakat terutama generasi muda.

 

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement