Selasa 11 Mar 2025 13:31 WIB

BMKG Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca di Wilayah Jabar

Modifikasi cuaca dilakukan untuk mengurangi curah hujan ekstrem.

Red: Edwin Dwi Putranto

Petugas mempersiapkan proses modifikasi cuaca dengan menggunakan pesawat Casa 212 bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, serta pihak Lanud Husein Sastranegara, di Kota Bandung, Selasa (11/3/2025). Dalam kegiatan itu sebanyak 24 ton garam ditabur di udara selama sepuluh hari, dengan harapan dapat mengurangi curah hujan ekstrem. (FOTO : Edi Yusuf)

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mersama Danlanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb Alfian dan Deputi Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto meninjau persiapan proses operasi modifikasi cuaca dengan menggunakan pesawat Casa 212 bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, serta pihak Lanud Husein Sastranegara, di Kota Bandung, Selasa (11/3/2025). Dalam kegiatan itu sebanyak 24 ton garam ditabur di udara selama sepuluh hari, dengan harapan dapat mengurangi curah hujan ekstrem. (FOTO : Edi Yusuf)

Petugas mempersiapkan proses modifikasi cuaca dengan menggunakan pesawat Casa 212 bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, serta pihak Lanud Husein Sastranegara, di Kota Bandung, Selasa (11/3/2025). Dalam kegiatan itu sebanyak 24 ton garam ditabur di udara selama sepuluh hari, dengan harapan dapat mengurangi curah hujan ekstrem. (FOTO : Edi Yusuf)

Petugas mempersiapkan proses modifikasi cuaca dengan menggunakan pesawat Casa 212 bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, serta pihak Lanud Husein Sastranegara, di Kota Bandung, Selasa (11/3/2025). Dalam kegiatan itu sebanyak 24 ton garam ditabur di udara selama sepuluh hari, dengan harapan dapat mengurangi curah hujan ekstrem. (FOTO : Edi Yusuf)

Petugas mempersiapkan proses modifikasi cuaca dengan menggunakan pesawat Casa 212 bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, serta pihak Lanud Husein Sastranegara, di Kota Bandung, Selasa (11/3/2025). Dalam kegiatan itu sebanyak 24 ton garam ditabur di udara selama sepuluh hari, dengan harapan dapat mengurangi curah hujan ekstrem. (FOTO : Edi Yusuf)

Petugas mempersiapkan proses modifikasi cuaca dengan menggunakan pesawat Casa 212 bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, serta pihak Lanud Husein Sastranegara, di Kota Bandung, Selasa (11/3/2025). Dalam kegiatan itu sebanyak 24 ton garam ditabur di udara selama sepuluh hari, dengan harapan dapat mengurangi curah hujan ekstrem. (FOTO : Edi Yusuf)

Petugas mempersiapkan proses modifikasi cuaca dengan menggunakan pesawat Casa 212 bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, serta pihak Lanud Husein Sastranegara, di Kota Bandung, Selasa (11/3/2025). Dalam kegiatan itu sebanyak 24 ton garam ditabur di udara selama sepuluh hari, dengan harapan dapat mengurangi curah hujan ekstrem. (FOTO : Edi Yusuf)

Persiapan operasi modifikasi cuaca dengan menggunakan pesawat Casa 212 bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, serta pihak Lanud Husein Sastranegara, di Kota Bandung, Selasa (11/3/2025). Dalam kegiatan itu sebanyak 24 ton garam ditabur di udara selama sepuluh hari, dengan harapan dapat mengurangi intensitas hujan sebanyak 60 persen. (FOTO : Edi Yusuf)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Petugas mempersiapkan proses modifikasi cuaca dengan menggunakan pesawat Casa 212 bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, serta pihak Lanud Husein Sastranegara, di Kota Bandung, Selasa (11/3/2025).

Dalam kegiatan itu sebanyak 24 ton garam ditabur di udara selama sepuluh hari, dengan harapan dapat mengurangi curah hujan ekstrem.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement