Umat Islam menunaikan shalat maghrib di Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya, Jawa Timur, Jumat (14/3/2025). Masjid berukuran 11×9 meter yang diresmikan pada tahun 2003 tersebut memiliki bentuk seperti kelenteng dengan memadukan unsur budaya Islam dan Tionghoa sebagai simbol persatuan, keberagaman, serta kekayaan budaya Tionghoa-Muslim di Indonesia. (FOTO : ANTARA FOTO/Rizal Hanafi)
Seorang muslim berdoa usai menunaikan shalat maghrib di Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya, Jawa Timur, Jumat (14/3/2025). Masjid berukuran 11×9 meter yang diresmikan pada tahun 2003 tersebut memiliki bentuk seperti kelenteng dengan memadukan unsur budaya Islam dan Tionghoa sebagai simbol persatuan, keberagaman, serta kekayaan budaya Tionghoa-Muslim di Indonesia. (FOTO : ANTARA FOTO/Rizal Hanafi)
Umat Islam melaksanakan shalat di Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya, Jawa Timur, Jumat (14/3/2025). Masjid berukuran 11×9 meter yang diresmikan pada tahun 2003 tersebut memiliki bentuk seperti kelenteng dengan memadukan unsur budaya Islam dan Tionghoa sebagai simbol persatuan, keberagaman, serta kekayaan budaya Tionghoa-Muslim di Indonesia. (FOTO : ANTARA FOTO/Rizal Hanafi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Umat Islam menunaikan shalat maghrib di Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya, Jawa Timur, Jumat (14/3/2025).
Masjid berukuran 11×9 meter yang diresmikan pada tahun 2003 tersebut memiliki bentuk seperti kelenteng dengan memadukan unsur budaya Islam dan Tionghoa sebagai simbol persatuan, keberagaman, serta kekayaan budaya Tionghoa-Muslim di Indonesia.
sumber : Antara Foto