Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia Kristian Manullang (kanan), berbincang dengan Direktur PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Elsahmul Asyur, Direktur PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) Dian Paramita, Direktur PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Silfanny Bahar dan Direktur PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) Iwan Fuad Salim (dari kiri), saat penerbitan dan pencatatan Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 senilai Rp2 triliun, di hari terakhir perdagangan sebelum libur Lebaran, Kamis (27/3/2025). Diterbitkan dalam tiga seri dengan tenor 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun, Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 menarik minat beragam investor, termasuk bank, pengelola aset, reksa dana, dan dana pensiun. (FOTO : Dok Republika)
Direktur PT BUMA Internasional Grup Tbk Iwan Fuad Salim, memberikan sambutan saat penerbitan dan pencatatan Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 senilai Rp2 triliun, di hari terakhir perdagangan sebelum libur Lebaran, Kamis (27/3/2025). Diterbitkan dalam tiga seri dengan tenor 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun, Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 menarik minat beragam investor, termasuk bank, pengelola aset, reksa dana, dan dana pensiun. (FOTO : Dok Republika)
Direktur PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Silfanny Bahar dan Direktur PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Elsahmul Asyur bersama Direktur PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) Dian Paramita dan Direktur PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) Iwan Fuad Salim (dari kiri), memencet tombol perdagangan saham saat penerbitan dan pencatatan Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 senilai Rp2 triliun, di hari terakhir perdagangan sebelum libur Lebaran, Kamis (27/3/2025). Diterbitkan dalam tiga seri dengan tenor 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun, Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 menarik minat beragam investor, termasuk bank, pengelola aset, reksa dana, dan dana pensiun. (FOTO : Dok Republika)
Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia Kristian Manullang (tengah) berbincang dengan Direktur PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Silfanny Bahar, Direktur PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) Iwan Fuad Salim, Direktur PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Elsahmul Asyur dan Direktur PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) Dian Paramita, saat penerbitan dan pencatatan Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 senilai Rp2 triliun, di hari terakhir perdagangan sebelum libur Lebaran, Kamis (27/3/2025). Diterbitkan dalam tiga seri dengan tenor 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun, Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 menarik minat beragam investor, termasuk bank, pengelola aset, reksa dana, dan dana pensiun. (FOTO : Dok Republika)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Silfanny Bahar dan Direktur PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Elsahmul Asyur bersama Direktur PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) Dian Paramita dan Direktur PT BUMA Internasional Grup Tbk (DOID) Iwan Fuad Salim memencet tombol perdagangan saham saat penerbitan dan pencatatan Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 senilai Rp2 triliun, di hari terakhir perdagangan sebelum libur Lebaran, Kamis (27/3/2025).
Diterbitkan dalam tiga seri dengan tenor 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun, Sukuk Ijarah I BUMA Tahun 2025 menarik minat beragam investor, termasuk bank, pengelola aset, reksa dana, dan dana pensiun.
sumber : Republika