Selasa 15 Apr 2025 20:00 WIB

Aktivis Dirikan Tenda di DPR, Tuntut Presiden Prabowo Cabut Revisi UU TNI

Sebanyak dua tenda didirikan diatas trotoar dalam aksi damai ini .

Rep: Thoudy Badai/ Red: Edwin Dwi Putranto

Masyarakat sipil mendirikan tenda saat aksi kamping di depan Gerbang Pancasila Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (15/4/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk upaya penyuaraan masyarakat sipil terhadap penolakan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia yang telah di sahkan oleh DPR dan menuntut agar Presiden Prabowo untuk mencabut revisi UU TNI ataupun DPR menarik kembali hasil revisi UU TNI yang saat ini sudah diserahkan DPR ke Presiden. Sebanyak dua tenda didirikan diatas trotoar dalam aksi damai ini untuk mengawal proses legislasi yang dianggap bermasalah. Para peserta terlihat membawa sejumlah perlengkapan seperti tikar hingga gitar untuk berkemah di tengah suasana hutan kota. Tidak hanya itu, dalam aksinya mereka menggelar sesi diskusi terbuka yang diisi oleh akademisi dan pakar hukum Bivitri Susanti. Meski aksi kamping tersebut digelar di ruang publik, aksi tersebut berjalan damai dan tertib. Para peserta aksi tetap menjaga kebersihan dan tidak mengganggu pejalan kaki di sekitar trotoar. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Masyarakat sipil mendirikan tenda saat aksi kamping di depan Gerbang Pancasila Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (15/4/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk upaya penyuaraan masyarakat sipil terhadap penolakan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia yang telah di sahkan oleh DPR dan menuntut agar Presiden Prabowo untuk mencabut revisi UU TNI ataupun DPR menarik kembali hasil revisi UU TNI yang saat ini sudah diserahkan DPR ke Presiden. Sebanyak dua tenda didirikan diatas trotoar dalam aksi damai ini untuk mengawal proses legislasi yang dianggap bermasalah. Para peserta terlihat membawa sejumlah perlengkapan seperti tikar hingga gitar untuk berkemah di tengah suasana hutan kota. Tidak hanya itu, dalam aksinya mereka menggelar sesi diskusi terbuka yang diisi oleh akademisi dan pakar hukum Bivitri Susanti. Meski aksi kamping tersebut digelar di ruang publik, aksi tersebut berjalan damai dan tertib. Para peserta aksi tetap menjaga kebersihan dan tidak mengganggu pejalan kaki di sekitar trotoar. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Masyarakat sipil mendirikan tenda saat aksi kamping di depan Gerbang Pancasila Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (15/4/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk upaya penyuaraan masyarakat sipil terhadap penolakan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia yang telah di sahkan oleh DPR dan menuntut agar Presiden Prabowo untuk mencabut revisi UU TNI ataupun DPR menarik kembali hasil revisi UU TNI yang saat ini sudah diserahkan DPR ke Presiden. Sebanyak dua tenda didirikan diatas trotoar dalam aksi damai ini untuk mengawal proses legislasi yang dianggap bermasalah. Para peserta terlihat membawa sejumlah perlengkapan seperti tikar hingga gitar untuk berkemah di tengah suasana hutan kota. Tidak hanya itu, dalam aksinya mereka menggelar sesi diskusi terbuka yang diisi oleh akademisi dan pakar hukum Bivitri Susanti. Meski aksi kamping tersebut digelar di ruang publik, aksi tersebut berjalan damai dan tertib. Para peserta aksi tetap menjaga kebersihan dan tidak mengganggu pejalan kaki di sekitar trotoar. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Masyarakat sipil mendirikan tenda saat aksi kamping di depan Gerbang Pancasila Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (15/4/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk upaya penyuaraan masyarakat sipil terhadap penolakan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia yang telah di sahkan oleh DPR dan menuntut agar Presiden Prabowo untuk mencabut revisi UU TNI ataupun DPR menarik kembali hasil revisi UU TNI yang saat ini sudah diserahkan DPR ke Presiden. Sebanyak dua tenda didirikan diatas trotoar dalam aksi damai ini untuk mengawal proses legislasi yang dianggap bermasalah. Para peserta terlihat membawa sejumlah perlengkapan seperti tikar hingga gitar untuk berkemah di tengah suasana hutan kota. Tidak hanya itu, dalam aksinya mereka menggelar sesi diskusi terbuka yang diisi oleh akademisi dan pakar hukum Bivitri Susanti. Meski aksi kamping tersebut digelar di ruang publik, aksi tersebut berjalan damai dan tertib. Para peserta aksi tetap menjaga kebersihan dan tidak mengganggu pejalan kaki di sekitar trotoar. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Masyarakat sipil mendirikan tenda saat aksi kamping di depan Gerbang Pancasila Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (15/4/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk upaya penyuaraan masyarakat sipil terhadap penolakan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia yang telah di sahkan oleh DPR dan menuntut agar Presiden Prabowo untuk mencabut revisi UU TNI ataupun DPR menarik kembali hasil revisi UU TNI yang saat ini sudah diserahkan DPR ke Presiden. Sebanyak dua tenda didirikan diatas trotoar dalam aksi damai ini untuk mengawal proses legislasi yang dianggap bermasalah. Para peserta terlihat membawa sejumlah perlengkapan seperti tikar hingga gitar untuk berkemah di tengah suasana hutan kota. Tidak hanya itu, dalam aksinya mereka menggelar sesi diskusi terbuka yang diisi oleh akademisi dan pakar hukum Bivitri Susanti. Meski aksi kamping tersebut digelar di ruang publik, aksi tersebut berjalan damai dan tertib. Para peserta aksi tetap menjaga kebersihan dan tidak mengganggu pejalan kaki di sekitar trotoar. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Masyarakat sipil mendirikan tenda saat aksi kamping di depan Gerbang Pancasila Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (15/4/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk upaya penyuaraan masyarakat sipil terhadap penolakan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia yang telah di sahkan oleh DPR dan menuntut agar Presiden Prabowo untuk mencabut revisi UU TNI ataupun DPR menarik kembali hasil revisi UU TNI yang saat ini sudah diserahkan DPR ke Presiden. Sebanyak dua tenda didirikan diatas trotoar dalam aksi damai ini untuk mengawal proses legislasi yang dianggap bermasalah. Para peserta terlihat membawa sejumlah perlengkapan seperti tikar hingga gitar untuk berkemah di tengah suasana hutan kota. Tidak hanya itu, dalam aksinya mereka menggelar sesi diskusi terbuka yang diisi oleh akademisi dan pakar hukum Bivitri Susanti. Meski aksi kamping tersebut digelar di ruang publik, aksi tersebut berjalan damai dan tertib. Para peserta aksi tetap menjaga kebersihan dan tidak mengganggu pejalan kaki di sekitar trotoar. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Masyarakat sipil berdiskusi saat aksi kamping di depan Gerbang Pancasila Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (15/4/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk upaya penyuaraan masyarakat sipil terhadap penolakan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia yang telah di sahkan oleh DPR dan menuntut agar Presiden Prabowo untuk mencabut revisi UU TNI ataupun DPR menarik kembali hasil revisi UU TNI yang saat ini sudah diserahkan DPR ke Presiden. Sebanyak dua tenda didirikan diatas trotoar dalam aksi damai ini untuk mengawal proses legislasi yang dianggap bermasalah. Para peserta terlihat membawa sejumlah perlengkapan seperti tikar hingga gitar untuk berkemah di tengah suasana hutan kota. Tidak hanya itu, dalam aksinya mereka menggelar sesi diskusi terbuka yang diisi oleh akademisi dan pakar hukum Bivitri Susanti. Meski aksi kamping tersebut digelar di ruang publik, aksi tersebut berjalan damai dan tertib. Para peserta aksi tetap menjaga kebersihan dan tidak mengganggu pejalan kaki di sekitar trotoar. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Masyarakat sipil mendirikan tenda saat aksi kamping di depan Gerbang Pancasila Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (15/4/2025). Aksi tersebut merupakan bentuk upaya penyuaraan masyarakat sipil terhadap penolakan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia yang telah di sahkan oleh DPR dan menuntut agar Presiden Prabowo untuk mencabut revisi UU TNI ataupun DPR menarik kembali hasil revisi UU TNI yang saat ini sudah diserahkan DPR ke Presiden. Sebanyak dua tenda didirikan diatas trotoar dalam aksi damai ini untuk mengawal proses legislasi yang dianggap bermasalah. Para peserta terlihat membawa sejumlah perlengkapan seperti tikar hingga gitar untuk berkemah di tengah suasana hutan kota. Tidak hanya itu, dalam aksinya mereka menggelar sesi diskusi terbuka yang diisi oleh akademisi dan pakar hukum Bivitri Susanti. Meski aksi kamping tersebut digelar di ruang publik, aksi tersebut berjalan damai dan tertib. Para peserta aksi tetap menjaga kebersihan dan tidak mengganggu pejalan kaki di sekitar trotoar. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat sipil mendirikan tenda saat aksi kamping di depan Gerbang Pancasila Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Aksi tersebut merupakan bentuk upaya penyuaraan masyarakat sipil terhadap penolakan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia yang telah di sahkan oleh DPR dan menuntut agar Presiden Prabowo untuk mencabut revisi UU TNI ataupun DPR menarik kembali hasil revisi UU TNI yang saat ini sudah diserahkan DPR ke Presiden.

Sebanyak dua tenda didirikan diatas trotoar dalam aksi damai ini untuk mengawal proses legislasi yang dianggap bermasalah.

Para peserta terlihat membawa sejumlah perlengkapan seperti tikar hingga gitar untuk berkemah di tengah suasana hutan kota. Tidak hanya itu, dalam aksinya mereka menggelar sesi diskusi terbuka yang diisi oleh akademisi dan pakar hukum Bivitri Susanti.

Meski aksi kamping tersebut digelar di ruang publik, aksi tersebut berjalan damai dan tertib. Para peserta aksi tetap menjaga kebersihan dan tidak mengganggu pejalan kaki di sekitar trotoar.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement