Selasa 13 May 2025 23:00 WIB

Bertani di Lahan Bekas Reklamasi

Lahan bekas reklamasi di Ternate ditanami sayuran oleh warga.

Red: Edwin Dwi Putranto

Warga menyusun kangkung hasil panen di bekas proyek reklamasi yang terbengkalai di Kelurahan Kalumata, Ternate, Maluku Utara, Selasa (13/5/2025). Lahan reklamasi yang awalnya dikonsepkan untuk pembangunan rumah sakit itu dimanfaatkan sebagian warga sebagai lahan pertanian yang ditanami berbagai jenis sayuran dan hasil panennya dijual ke sejumlah pasar tradisional di Ternate dengan harga Rp10 ribu-Rp20 ribu per ikat serta omzet yang dihasilkan rata-rata Rp1 juta- 1,5 juta setiap bulannya. (FOTO : ANTARA FOTO/Andri Saputra)

Foto udara warga menanam bibit sayur di bekas proyek reklamasi yang terbengkalai di Kelurahan Kalumata, Ternate, Maluku Utara, Selasa (13/5/2025). Lahan reklamasi yang awalnya dikonsepkan untuk pembangunan rumah sakit itu dimanfaatkan sebagian warga sebagai lahan pertanian yang ditanami berbagai jenis sayuran dan hasil panennya dijual ke sejumlah pasar tradisional di Ternate dengan harga Rp10 ribu-Rp20 ribu per ikat serta omzet yang dihasilkan rata-rata Rp1 juta- 1,5 juta setiap bulannya. (FOTO : ANTARA FOTO/Andri Saputra)

Warga menyirami tanaman sayur sawi di bekas proyek reklamasi yang terbengkalai di Kelurahan Kalumata, Ternate, Maluku Utara, Selasa (13/5/2025). Lahan reklamasi yang awalnya dikonsepkan untuk pembangunan rumah sakit itu dimanfaatkan sebagian warga sebagai lahan pertanian yang ditanami berbagai jenis sayuran dan hasil panennya dijual ke sejumlah pasar tradisional di Ternate dengan harga Rp10 ribu-Rp20 ribu per ikat serta omzet yang dihasilkan rata-rata Rp1 juta- 1,5 juta setiap bulannya. (FOTO : ANTARA FOTO/Andri Saputra)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Warga menyirami tanaman sayur di bekas proyek reklamasi yang terbengkalai di Kelurahan Kalumata, Ternate, Maluku Utara, Selasa (13/5/2025).

Lahan reklamasi yang awalnya dikonsepkan untuk pembangunan rumah sakit itu dimanfaatkan sebagian warga sebagai lahan pertanian yang ditanami berbagai jenis sayuran dan hasil panennya dijual ke sejumlah pasar tradisional di Ternate dengan harga Rp10 ribu-Rp20 ribu per ikat serta omzet yang dihasilkan rata-rata Rp1 juta-1,5 juta setiap bulannya. 

sumber : Antara Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement