REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat belakangan berulang kali menunjukkan inkonsistensi terkait posisi AS dalam perang Israel melawan Iran. Presiden AS Donald Trump kerap mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan anak buahnya sendiri. Berikut diantaranya.
Program Nuklir Iran
Pada Maret 2025 kepala intelijen AS Tulsi Gabbard menyatakan tak ada bukti Iran mengembangkan senjata nuklir. Trump menyatakan Gabbart keliru dan meyakini sebaliknya.
Diplomasi Iran
Sepanjang Mei-Juni, Trump menyatakan perundingan nuklir dengan Iran menuju titik terang. Ternyata selama periode ini AS sudah menyiapkan serangan militer ke Iran.
Serangan Israel
Pada 13 Juni, Menlu AS Marco Rubio menyatakan AS tak terlibat serangan Israel ke Iran. Beberapa jam setelahnya, Trump mengatakan serangan Israel sepenuhnya diketahui AS dan ia merestui serangan itu.
Serangan AS ke Iran
Pada 20 Juni Trump menyatakan memberikan tenggat dua pekan bagi Iran untuk menyerah. Namun pada 22 Juni, AS langsung melakukan serangan ke fasilitas nuklir Iran.
Pergantian Rezim
Pada 23 Juni, Menhan AS Pete Hegseth menyatakan AS tak berniat menggulingkan rezim Iran. Beberapa jam kemudian, Trump mendorong pergantian rezim di Iran lewat cuitan di medsos.