Warga berusaha melewati semak-semak yang tumbuh di sekitar bangunan SMK Negeri 1 Cijeungjing di Dusun Sukalena, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (22/7/2025).Sekolah yang dibangun pada tahun 2024 dengan menghabiskan APBD Provinsi Jabar sebesar Rp 2,6 miliar tersebut hanya memiliki 20 orang siswa dan terpaksa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 2 Ciamis akibat kondisi bangunan rusak dan akses sekolah yang jauh di tebing curam. (FOTO : ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Warga meninjau kondisi bangunan SMK Negeri 1 Cijeungjing di Dusun Sukalena, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (22/7/2025). Sekolah yang dibangun pada tahun 2024 dengan menghabiskan APBD Provinsi Jabar sebesar Rp 2,6 miliar tersebut hanya memiliki 20 orang siswa dan terpaksa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 2 Ciamis akibat kondisi bangunan rusak dan akses sekolah yang jauh di tebing curam. (FOTO : ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Foto udara bangunan SMK Negeri 1 Cijeungjing di Dusun Sukalena, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (22/7/2025). Sekolah yang dibangun pada tahun 2024 dengan menghabiskan APBD Provinsi Jabar sebesar Rp 2,6 miliar tersebut hanya memiliki 20 orang siswa dan terpaksa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 2 Ciamis akibat kondisi bangunan rusak dan akses sekolah yang jauh di tebing curam. (FOTO : ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Warga meninjau kondisi bangunan SMK Negeri 1 Cijeungjing di Dusun Sukalena, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (22/7/2025).
Sekolah yang dibangun pada tahun 2024 dengan menghabiskan APBD Provinsi Jabar sebesar Rp 2,6 miliar tersebut hanya memiliki 20 orang siswa dan terpaksa melaksanakan kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 2 Ciamis akibat kondisi bangunan rusak dan akses sekolah yang jauh di tebing curam.
sumber : Antara Foto