Sabtu 13 Sep 2025 16:02 WIB

Kreasi Perahu Berbentuk Helikopter Jadi Perhatian Pengunjung Festival Dayung Sispala

Perahut berbentuk helikopter dibuat dari limbah sampah plastik.

Rep: Prayogi/ Red: Edwin Dwi Putranto

Sejumlah anak menaiki perahu berbentuk helikopter yang di pajang dalam Festival Dayung Sispala Jakarta di Pintu Air 1 BKT Malaka Sari, Jakarta, Sabtu (13/9/2025). Perahu helikopter tersebut dibuat oleh petugas UPS Badan Air Kecamatan Duren Sawit dari limbah sampah plastik, menggunakan 300 galon, 2.710 botol air mineral berukuran 1 liter, bambu, dan kayu yang dikumpulkan dari aliran sungai sekitar BKT serta sampah masyarakat. Proses pengerjaan perahu helikopter ini memakan waktu 1 bulan 10 hari dengan melibatkan 5 petugas. Perahu berukuran panjang 5,3 meter dan lebar 2,5 meter siap untuk mengikuti Festival Perahu Cilung 2025 yang akan berlangsung ahad (25/92025). (FOTO : Republika/Prayogi)

Sejumlah anak menaiki perahu berbentuk helikopter yang di pajang dalam Festival Dayung Sispala Jakarta di Pintu Air 1 BKT Malaka Sari, Jakarta, Sabtu (13/9/2025). Perahu helikopter tersebut dibuat oleh petugas UPS Badan Air Kecamatan Duren Sawit dari limbah sampah plastik, menggunakan 300 galon, 2.710 botol air mineral berukuran 1 liter, bambu, dan kayu yang dikumpulkan dari aliran sungai sekitar BKT serta sampah masyarakat. Proses pengerjaan perahu helikopter ini memakan waktu 1 bulan 10 hari dengan melibatkan 5 petugas. Perahu berukuran panjang 5,3 meter dan lebar 2,5 meter siap untuk mengikuti Festival Perahu Cilung 2025 yang akan berlangsung ahad (25/92025). (FOTO : Republika/Prayogi)

Orang tua menemani anaknya yang menaiki perahu berbentuk helikopter yang di pajang dalam Festival Dayung Sispala Jakarta di Pintu Air 1 BKT Malaka Sari, Jakarta, Sabtu (13/9/2025). Perahu helikopter tersebut dibuat oleh petugas UPS Badan Air Kecamatan Duren Sawit dari limbah sampah plastik, menggunakan 300 galon, 2.710 botol air mineral berukuran 1 liter, bambu, dan kayu yang dikumpulkan dari aliran sungai sekitar BKT serta sampah masyarakat. Proses pengerjaan perahu helikopter ini memakan waktu 1 bulan 10 hari dengan melibatkan 5 petugas. Perahu berukuran panjang 5,3 meter dan lebar 2,5 meter siap untuk mengikuti Festival Perahu Cilung 2025 yang akan berlangsung ahad (25/92025). (FOTO : Republika/Prayogi)

Sejumlah anak menaiki perahu berbentuk helikopter yang di pajang dalam Festival Dayung Sispala Jakarta di Pintu Air 1 BKT Malaka Sari, Jakarta, Sabtu (13/9/2025). Perahu helikopter tersebut dibuat oleh petugas UPS Badan Air Kecamatan Duren Sawit dari limbah sampah plastik, menggunakan 300 galon, 2.710 botol air mineral berukuran 1 liter, bambu, dan kayu yang dikumpulkan dari aliran sungai sekitar BKT serta sampah masyarakat. Proses pengerjaan perahu helikopter ini memakan waktu 1 bulan 10 hari dengan melibatkan 5 petugas. Perahu berukuran panjang 5,3 meter dan lebar 2,5 meter siap untuk mengikuti Festival Perahu Cilung 2025 yang akan berlangsung ahad (25/92025). (FOTO : Republika/Prayogi)

Orang tua menemani anaknya yang menaiki perahu berbentuk helikopter yang di pajang dalam Festival Dayung Sispala Jakarta di Pintu Air 1 BKT Malaka Sari, Jakarta, Sabtu (13/9/2025). Perahu helikopter tersebut dibuat oleh petugas UPS Badan Air Kecamatan Duren Sawit dari limbah sampah plastik, menggunakan 300 galon, 2.710 botol air mineral berukuran 1 liter, bambu, dan kayu yang dikumpulkan dari aliran sungai sekitar BKT serta sampah masyarakat. Proses pengerjaan perahu helikopter ini memakan waktu 1 bulan 10 hari dengan melibatkan 5 petugas. Perahu berukuran panjang 5,3 meter dan lebar 2,5 meter siap untuk mengikuti Festival Perahu Cilung 2025 yang akan berlangsung ahad (25/92025). (FOTO : Republika/Prayogi)

Sejumlah anak menaiki perahu berbentuk helikopter yang di pajang dalam Festival Dayung Sispala Jakarta di Pintu Air 1 BKT Malaka Sari, Jakarta, Sabtu (13/9/2025). Perahu helikopter tersebut dibuat oleh petugas UPS Badan Air Kecamatan Duren Sawit dari limbah sampah plastik, menggunakan 300 galon, 2.710 botol air mineral berukuran 1 liter, bambu, dan kayu yang dikumpulkan dari aliran sungai sekitar BKT serta sampah masyarakat. Proses pengerjaan perahu helikopter ini memakan waktu 1 bulan 10 hari dengan melibatkan 5 petugas. Perahu berukuran panjang 5,3 meter dan lebar 2,5 meter siap untuk mengikuti Festival Perahu Cilung 2025 yang akan berlangsung ahad (25/92025). (FOTO : Republika/Prayogi)

Sejumlah anak menaiki perahu berbentuk helikopter yang di pajang dalam Festival Dayung Sispala Jakarta di Pintu Air 1 BKT Malaka Sari, Jakarta, Sabtu (13/9/2025). Perahu helikopter tersebut dibuat oleh petugas UPS Badan Air Kecamatan Duren Sawit dari limbah sampah plastik, menggunakan 300 galon, 2.710 botol air mineral berukuran 1 liter, bambu, dan kayu yang dikumpulkan dari aliran sungai sekitar BKT serta sampah masyarakat. Proses pengerjaan perahu helikopter ini memakan waktu 1 bulan 10 hari dengan melibatkan 5 petugas. Perahu berukuran panjang 5,3 meter dan lebar 2,5 meter siap untuk mengikuti Festival Perahu Cilung 2025 yang akan berlangsung ahad (25/92025). (FOTO : Republika/Prayogi)

Orang tua menemani anaknya yang menaiki perahu berbentuk helikopter yang di pajang dalam Festival Dayung Sispala Jakarta di Pintu Air 1 BKT Malaka Sari, Jakarta, Sabtu (13/9/2025). Perahu helikopter tersebut dibuat oleh petugas UPS Badan Air Kecamatan Duren Sawit dari limbah sampah plastik, menggunakan 300 galon, 2.710 botol air mineral berukuran 1 liter, bambu, dan kayu yang dikumpulkan dari aliran sungai sekitar BKT serta sampah masyarakat. Proses pengerjaan perahu helikopter ini memakan waktu 1 bulan 10 hari dengan melibatkan 5 petugas. Perahu berukuran panjang 5,3 meter dan lebar 2,5 meter siap untuk mengikuti Festival Perahu Cilung 2025 yang akan berlangsung ahad (25/92025). (FOTO : Republika/Prayogi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah anak menaiki perahu berbentuk helikopter yang di pajang dalam Festival Dayung Sispala Jakarta di Pintu Air 1 BKT Malaka Sari, Jakarta, Sabtu (13/9/2025).

Perahu helikopter tersebut dibuat oleh petugas UPS Badan Air Kecamatan Duren Sawit dari limbah sampah plastik, menggunakan 300 galon, 2.710 botol air mineral berukuran 1 liter, bambu, dan kayu yang dikumpulkan dari aliran sungai sekitar BKT serta sampah masyarakat.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement