Sabtu 15 Nov 2025 14:19 WIB

Tenda Jadi Kebutuhan Mendesak Bagi Warga Gaza

93 persen tenda pengungsian di Gaza sudah tidak layak huni.

Red: Edwin Dwi Putranto

Seorang pria Palestina memperbaiki atap tendanya yang bocor saat hujan turun di Kota Gaza, Jumat (14/11/2025). Tenda-tenda pengungsian warga Gaza tak mampu menahan hujan yang turun di musim dingin. Sejumlah tenda sobek dan roboh, membuat para pengungsi tanpa perlindungan sama sekali di tengah hawa dingin yang menusuk kulit. (FOTO : REUTERS/Dawoud Abu Alkas)

Warga Palestina Nadia Housou dan suaminya, Sami Housou, menutup tenda mereka untuk melindungi kelurga mereka dari hujan di sebuah kamp di Zawaida, Jalur Gaza tengah, Kamis (13/11/2025). Sebagian besar warga Gaza bergantung pada tenda-tenda usang untuk bertahan hidup. Kantor media pemerintah Gaza memperkirakan sekitar 93 persen tenda pengungsian sudah tidak layak huni, yakni sekitar 125.000 dari total 135.000 tenda. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Salam Musa (9), berjalan dengan membawa kasur di antara tenda-tenda setelah hujan mengguyur kamp sementara di Deir al-Balah, di Jalur Gaza tengah, Jumat (14/11/2025). Tanpa infrastruktur yang memadai, pemandangan di kamp-kamp pengungsian menunjukkan warga menumpuk batu dan pasir untuk mengangkat alas tidur agar tidak terendam, sementara lainnya mencari sudut apa pun yang masih kering setelah hujan turun. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Hussein dan Khawla Abu Arabiya membenahi tenda mereka untuk melindungi bagian dalam tenda agar tidak tergenang air dari hujan badai di kamp sementara di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (14/11/2025). Sebagian besar warga Gaza bergantung pada tenda-tenda usang untuk bertahan hidup. Kantor media pemerintah Gaza memperkirakan sekitar 93 persen tenda pengungsian sudah tidak layak huni, yakni sekitar 125.000 dari total 135.000 tenda. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Keluarga Atallah duduk di luar rumah mereka yang rusak akibat pemboman Israel, di Kota Gaza, Jumat (14/11/2025). Tanpa infrastruktur yang memadai, pemandangan di kamp-kamp pengungsian menunjukkan warga menumpuk batu dan pasir untuk mengangkat alas tidur agar tidak terendam, sementara lainnya mencari sudut apa pun yang masih kering setelah hujan turun. (FOTO : AP Photo/Yousef Al Zanoun)

Warga Palestina menyalakan api untuk menghangatkan tubuh dan mengusir nyamuk di tengah kerusakan yang ditinggalkan oleh serangan udara dan darat Israel di lingkungan Sheikh Radwan, Kota Gaza, Senin (10/11/2025). (FOTO : AP Photo/Jehad Alshrafi)

Seorang ibu bersama anaknya berjalan di antara tenda-tenda saat hujan turun di kamp sementara di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (14/11/2025). Tenda-tenda pengungsian warga Gaza tak mampu menahan hujan yang turun di musim dingin. Saat hujan deras mengguyur, ribuan keluarga pengungsi menghadapi babak baru dari penderitaan panjang mereka. Sejumlah tenda sobek dan roboh, membuat para pengungsi tanpa perlindungan sama sekali di tengah hawa dingin yang menusuk kulit. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Anak-anak Palestina mengambil air dari truk di tengah hujan badai di lingkungan Sheikh Radwan, Kota Gaza, Jumat (14/11/2025). Keluarga-keluarga pengungsi di Gaza harus menghadapi kondisi yang sangat memprihatinkan akibat keterbatasan kebutuhan dasar, seperti makanan dan ketersediaan air bersih. (FOTO : AP Photo/Jehad Alshrafi)

Anak Palestina berjalan di antara tenda-tenda saat hujan turun di kamp sementara di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (14/11/2025). Saat hujan deras mengguyur, ribuan keluarga pengungsi menghadapi babak baru dari penderitaan panjang mereka. Sejumlah tenda sobek dan roboh, membuat para pengungsi tanpa perlindungan sama sekali di tengah hawa dingin yang menusuk kulit. (FOTO : AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Seorang anak laki-laki menarik troli untuk mengangkut jeriken plastik berisi air di lingkungan Sheikh Radwan, Kota Gaza, Jumat (14/11/2025). Keluarga-keluarga pengungsi di Gaza harus menghadapi kondisi yang sangat memprihatinkan akibat keterbatasan kebutuhan dasar, seperti makanan dan ketersediaan air bersih. (FOTO : AP Photo/Jehad Alshrafi)

Seorang wanita duduk di dalam reruntuhan bangunan apartemennya yang hancur akibat pemboman Israel, di Kota Gaza, Jumat (14/11/2025). Tenda-tenda pengungsian warga Gaza tak mampu menahan hujan yang turun di musim dingin. Saat hujan deras mengguyur, ribuan keluarga pengungsi menghadapi babak baru dari penderitaan panjang mereka. Sejumlah tenda sobek dan roboh, membuat para pengungsi tanpa perlindungan sama sekali di tengah hawa dingin yang menusuk kulit. (FOTO : (AP Photo/Yousef Al Zanoun))

Seorang anak laki-laki bertelanjang kaki berjalan di tengah hujan sambil membawa jeriken plastik berisi air di lingkungan Sheikh Radwan, Kota Gaza, Jumat (14/11/2025). (FOTO : AP Photo/Jehad Alshrafi)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Anak Palestina berjalan di antara tenda-tenda saat hujan turun di kamp sementara di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Jumat (14/11/2025).

Tenda-tenda pengungsian warga Gaza tak mampu menahan hujan yang turun di musim dingin. Saat hujan deras mengguyur, ribuan keluarga pengungsi menghadapi babak baru dari penderitaan panjang mereka. Sejumlah tenda sobek dan roboh, membuat para pengungsi tanpa perlindungan sama sekali di tengah hawa dingin yang menusuk kulit.

Baca Juga

Tanpa infrastruktur yang memadai, pemandangan di kamp-kamp pengungsian menunjukkan warga menumpuk batu dan pasir untuk mengangkat alas tidur agar tidak terendam, sementara lainnya mencari sudut apa pun yang masih kering setelah hujan turun.

Sebagian besar warga Gaza bergantung pada tenda-tenda usang untuk bertahan hidup. Kantor media pemerintah Gaza memperkirakan sekitar 93 persen tenda pengungsian sudah tidak layak huni, yakni sekitar 125.000 dari total 135.000 tenda.

Keluarga-keluarga pengungsi di Gaza harus menghadapi kondisi yang sangat memprihatinkan akibat keterbatasan kebutuhan dasar, seperti makanan dan ketersediaan air bersih.

sumber : AP Photo,Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement