Petugas Kepolisian berjaga di jalan menuju Kantor KPU saat pelaksanaan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pilpres 2014, Jakarta, Selasa (22/7). (Republika/Agung Supriyanto). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Pengendara melintas disamping kawat berduri kepolisian untuk pengamanan Gedung KPU saat pelaksanaan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pilpres 2014, Jakarta, Selasa (22/7). (Republika/Agung Supriyanto). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Petugas Kepolisian berjaga di jalan menuju Kantor KPU saat pelaksanaan Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Pilpres 2014, Jakarta, Selasa (22/7). (Republika/Agung Supriyanto). (FOTO : Republika/Agung Supriyanto)
Dua kendaraan anti huru-hara milik Kepolisian Republik Indonesia dikerahkan menjaga Gedung KPU di Jakarta, Selasa (22/7).(Republika/Aditya Pradana Putra)
Polisi menjaga gerbang Gedung KPU di Jakarta, Selasa (22/7).( Republika/Aditya Pradana Putra)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi memperketat penjagaan gerbang Gedung Komisi Pemilihan Umum di Jakarta, Selasa (22/7).
Pengamanan menjelang penghitungan akhir suara Pilpres 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) diperketat dengan kekuatan sebanyak 3.460 personel Polri di sekitar kantor KPU.
Selain itu, Polri pun mengantisipasi terjadinya aksi anarkis massa dengan menempatkan 22 ribu anggota di 40 titik yang tersebar di Jakarta, sepeti gedung-gedung pemerintahan, kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Mahkamah Konstitusi, termasuk pengamanan rumah kandidat.