Peserta aksi dari Komite Aksi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan Buruh Migran menggelar unjuk rasa di depan Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/10). (Republika/ Wihdan). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Peserta aksi dari Komite Aksi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan Buruh Migran menggelar unjuk rasa di depan Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/10). (Republika/ Wihdan). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Peserta aksi dari Komite Aksi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan Buruh Migran menggelar unjuk rasa di depan Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/10). (Republika/ Wihdan). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Peserta aksi dari Komite Aksi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan Buruh Migran menggelar unjuk rasa di depan Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/10). (Republika/ Wihdan). (FOTO : Republika/ Wihdan)
Peserta aksi dari Komite Aksi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan Buruh Migran menggelar unjuk rasa di depan Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/10). (Republika/ Wihdan). (FOTO : Republika/ Wihdan)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta aksi dari Komite Aksi Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan Buruh Migran menggelar unjuk rasa di depan Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (1/10).
Mereka mengajukan tuntutan agar anggota dewan terpilih untuk periode 2014-2019, lebih memperhatikan nasib para pekerja rumah tangga.