Polisi menahan seorang pengunjukrasa yang kepalanya terluka saat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan polisi di depan kampus Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Sulsel, Jumat (7/11). (Antara/Yusran Uccang)
Polisi menahan seorang pengunjukrasa saat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan polisi di depan kampus Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Sulsel, Jumat (7/11). (Antara/Yusran Uccang)
Polisi menahan seorang pengunjukrasa saat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan polisi di depan kampus Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Sulsel, Jumat (7/11). (Antara/Yusran Uccang)
Polisi mengamankan pengunjukrasa yang menolak kenaikan BBM di depan kampus Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Sulsel, Jumat (7/11). (Antara/Yusran Uccang)
Polisi menahan seorang pengunjukrasa saat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan polisi di depan kampus Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Sulsel, Jumat (7/11). (Antara/Yusran Uccang)
Sejumlah pria memukul seorang pengunjukrasa yang menolak kenaikan BBM hingga wajahnya terluka di depan kampus Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Sulsel, Jumat (7/11). (Antara/Yusran Uccang)
Pengunjukrasa berusaha menghindar dari semprotan mobil water canon di depan kampus Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Sulsel, Jumat (7/11). (Antara/Yusran Uccang)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Puluhan pengunjukrasa terluka saat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan polisi di depan kampus Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar, Sulsel, Jumat (7/11).
Bentrokan terjadi ketika polisi berusaha membubarkan aksi tutup jalan dan pengrusakan rambu lalulintas yang dilakukan mahasiswa saat berunjukrasa menolak rencana kenaikan BBM. Akibat bentrokan tersebut, polisi menahan sejumlah mahasiswa pengunjukrasa.