Sejumlah penyelam dari Dinas Selam Bawah Air (Dislambair) TNI AL mengangkat balon berukuran besar untuk dimasukkan ke pesawat Casa NC212 di Base Ops Lanudal Juanda, Surabaya, Kamis (8/1). (Antara/Eric Ireng)
Sejumlah penyelam dari Dinas Selam Bawah Air (Dislambair) TNI AL memeriksa balon berukuran besar yang akan dimasukkan ke pesawat Casa NC212 di Base Ops Lanudal Juanda, Surabaya, Kamis (8/1). (Antara/Eric Ireng)
Sejumlah kru udara mengangkat balon berukuran besar milik Dinas Selam Bawah Air (Dislambair) TNI AL ke dalam pesawat Casa NC212 di Base Ops Lanudal Juanda, Surabaya, Kamis (8/1). (Antara/Eric Ireng)
Seorang kru udara pesawat Casa NC212 Skuadron Udara 600 Wing Udara I Puspenerbal menata sejumlah peralatan selam dan sejumlah balon berukuran besar di dalam pesawat di Base Ops Lanudal Juanda, Kamis (8/1). (Antara/Eric Ireng)
Sejumlah penyelam dari Dinas Selam Bawah Air (Dislambair) TNI AL mengangkat balon berukuran besar yang akan dimasukkan ke pesawat Casa NC212 di Base Ops Lanudal Juanda, Kamis (8/1). (Antara/Eric Ireng)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sejumlah kru udara mengangkat balon berukuran besar milik Dinas Selam Bawah Air (Dislambair) TNI AL ke dalam pesawat Casa NC212 Skuadron Udara 600 Wing Udara I Puspenerbal di Base Ops Lanudal Juanda, Kamis (8/1).
Balon tersebut akan digunakan untuk mengevakuasi ekor dan body pesawat AirAsia QZ8501, yang jatuh di laut wilayah Selat Karimata.