Dari kiri Direktur Eksekutif ICJR Supriyadi Widodo Eddyono, peneliti ICW Emerson Yuntho, Lola Easter, dan Aradila Caesar menutup mata dengan kain hitam bertuliskan Kapolri di Jakarta, Ahad (11/1). (Antara/Andika Wahyu)
Dari kiri Direktur Eksekutif ICJR Supriyadi Widodo Eddyono, peneliti ICW Emerson Yuntho, Lola Easter, dan Aradila Caesar menutup mata dengan kain hitam bertuliskan Kapolri di Jakarta, Ahad (11/1). (Antara/Andika Wahyu)
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Lola Easter menutup mata dengan kain hitam bertuliskan Kapolri saat konferensi pers di Jakarta, Ahad (11/1). (Antara/Andika Wahyu)
Dua peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Lola Easter (kiri) dan Aradila Caesar menutup mata dengan kain hitam bertuliskan Kapolri saat konferensi pers di Jakarta, Ahad (11/1). (Antara/Andika Wahyu)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW) mengkritisi langkah Presiden Joko Widodo yang mengajukan nama Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai calon tunggal pengganti Kapolri Jenderal Sutarman tanpa berkomunikasi dengan KPK dan PPATK dalam menelusuri rekam jejaknya.