Penumpang berjalan di antara deretan mikrolet di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (19/1).(Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)
Penumpang berjalan di antara deretan mikrolet di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (19/1).(Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)
Penumpang berjalan di antara deretan mikrolet di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (19/1).(Republika/Prayogi) (FOTO : Republika/Prayogi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun sudah dua kali mengalami penurunan harga BBM (bahan bakar minyak) untuk jenis premium dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.500 dan saat ini Rp 6.600. Tapi hingga saat ini, belum ada tanda-tanda para awak sopir angkutan umum akan melakukan penyesuaian tarif.
Kondisi tersebut berbeda ketika harga BBM mengalami kenaikan, banyak sopir angkutan umum tanpa menunggu lama keputusan resmi, langsung menaikkan tarif secara sepihak.