Penyandang tuna netra mencoba mengoperasikan Al-Quran Braille Digital di masjid Al Latif, Jakarta, Selasa (24/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Penyandang tuna netra mencoba menunjukkan Al-Quran Braille Digital di masjid Al Latif, Jakarta, Selasa (24/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Imam besar Masjidil Haram Syekh Adil Al Kalbani (kiri) bersama Syekh Ali Jabir (ketiga dari kanan) menyerahkan Al Quran digital Braille kepada penderita tuna netra di masjid Al Latif, Jakarta, Selasa (24/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Imam besar Masjidil Haram Syekh Adil Al Kalbani (kiri) bersama Syekh Ali Jabir (tengah) menyerahkan Al Quran digital Braille kepada penderita tuna netra di masjid Al Latif, Jakarta, Selasa (24/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Imam besar Masjidil Haram Syekh Adil Al Kalbani (tengah) bersama Syekh Ali Jabir ( kanan) memberikan tausiyah jelang penyerahan Al Quran digital Braille kepada penderita tuna netra di masjid Al Latif, Jakarta, Selasa (24/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang
Imam besar Masjidil Haram Syekh Adil Al Kalbani bersama Syekh Ali Jabir memberikan tausiyah jelang penyerahan Al Quran digital Braille kepada penderita tuna netra di masjid Al Latif, Jakarta, Selasa (24/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Wakaf Satu Juta Alquran Braille Digital yang digagas oleh Syekh Ali Jabir merupakan gerakan pemberian alquran dengan teknologi braille digital yang diberikan secara gratis bagi tuna netra untuk bertujuan memberantas buta alquran di seluruh Indonesia.