Rabu 24 Jun 2015 12:00 WIB

Menanti Masa Tua di Panti Jompo

.

Rep: Rakhmawaty La'lang/ Red: Yogi Ardhi Cahyadi

Kegiatan senam pagi di Panti Wredha Budi Mulia III Jakarta (Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Seorang penghuni panti terlelap saat bersenam pagi. (Republika/ Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Berfoto bersama (Republika/ Rakhmawaty La'lang). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Seorang penghuni panti bercukur usai senam pagi. (Republika/ Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Mendandani sesama penghuni (Republika/ Rakhmawaty La'lang). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Berdandan rapi (Republika/ Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Kamar penghuni panti (Republika/ Rakhmawaty La'lang). (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

Sudut panti (Republika/ Rakhmawaty La'lang) (FOTO : Republika/Rakhmawaty La'lang)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Masa tua selayaknya dihabiskan untuk menuai apa yang telah kita upayakan sejak zaman muda dulu. berkumpul dengan dengan sanak keluarga, menimang cucu, berkebun, sembari memperbanyak ibadah untuk bekal akherat nanti di sekitar orang-orang tercinta. 

 

Itulah kurang lebih yang di angan-angankan oleh orang kebanyakan. Namun, berbeda halnya dengan apa yang dialami oleh sejumlah lansia yang dapat dikatakan mereka habiskan sebagian besar masa tua mereka di balik dinding sebuah panti sosial.

 

Memang tidak banyak yang dapat dilakukan dibawah pengawasan sebuah panti. Namun disini mereka mendapatkan penghidupan yang layak dan diperlakukan dengan cukup hormat oleh para pengurus dan suster yang silih berganti mengasuh mereka selayaknya orang tua mereka sendiri.

 

Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulya III telah bertahun tahun menampung para lansia ini. datang dan pergi silih berganti, meski kebanyakan yang datang kemudian meninggal di tempat ini karena faktor usia dan penyakit yang tidak dapat mereka tangguhkan lagi.

 

Disinilah mereka saling berbagi cerita,bahkan membuat cerita baru mereka tentang masa tua, tentang kerinduan untuk berkumpul dengan kelurga mereka yang tidak mengetahui keberadaan mereka akibat razia yang menjaring, menyaksikan satu persatu teman kamar berpulang ke Rahmatullah.

 

Hari berganti bulan kemudian menjadi minggu dan menahun, penyakit tua menggerogoti tubuh yang mulai renta. mereka hanya dapat menanti  dengan doa hingga saat dimana tidak dapat lagi menanti kabar orang rumah yang ditinggal pergi sambil senam pagi di hari selasa, berdansa bersama, dan menyolati teman-teman yang meninggalkan mereka karena tutup umur.

sumber : Republika Foto
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement